Alergi Hop? Kamu Bisa Minum Bir Ini
By • Thursday, 7 September 2017
Tags : / / / /

Penikmat bir mungkin sudah akrab dengan istilah International Bitterness Unit (IBU), sebuah ukuran seberapa hoppy atau pahit sebuah bir.

Sementara IBU bisa dijadikan patokan seberapa hoppy sebuah bir, angka ini biasanya bersifat teoritis dan bukan praktis. Angka IBU biasanya hanya sebuah perkiraan yang didapat berdasar resep dan bahan yang digunakan, bukan dari tes laboratorium yang bisa memberi pengukuran yang tepat.

Terlepas dari kekurangan unit pengukuran khusus ini, IBU adalah ukuran yang bisa kamu andalkan untuk memutuskan bir mana yang harus kamu hindari kalau kamu memiliki alergi terhadap hop.

Mungkin setelah ini akan kamu akan bertanya: kenapa ada hop dalam bir? Jawabannya adalah untuk menciptakan keseimbangan rasa dan kepahitan.

Untuk membuat bir, brewer mengekstrak gula dari biji-bijian dengan air untuk membuat wort alias bir yang belum difermentasi. Wort pada dasarnya adalah air gula dan jika difermentasi apa adanya, rasanya bakal terlalu manis dan tidak enak di lidah.

Secara umum, semakin banyak alkohol yang terkandung dalam bir, maka semakin banyak juga gula yang terkandung dalam wort. Bir membutuhkan bahan lain untuk mengimbangi rasa manis wort, dan hop berhasil melakukannya selama 1000 tahun terakhir. Kalau hop direbus, ia akan menghasilkan rasa pahit.

Jadi, bir apa yang bisa kamu minum?

Pada akhirnya, hanya kamu (dan mungkin doktermu) yang bisa mengetahui tingkat kepahitan yang tepat untukmu. Berikut 3 jenis bir yang cukup ‘aman’ dan tidak mentrigger alergi, beserta IBU-nya:

Gruit (0 IBU)
Gruit adalah bir yang tidak mengandung hop. Ratusan tahun yang lalu, hop adalah komoditas langka dan hanya ada beberapa daerah. Oleh karena itu, dalam pembuatan bir digunakan bahan lainnya untuk menciptakan kepahitan, seperti mugwort, yarrow, dan sage. Jenis bir ini banyak ditemukan di Jerman.

Light lager (5-10 IBU)
Bir ringan ini telah menjadi pilihan para penghindar hop selama bertahun-tahun. Kamu tidak perlu pusing untuk mencari bir ini karena lager adalah jenis bir paling umum di Indonesia bisa didapatkan di supermarket, bar, atau mungkin restoran.

Bir Eropa (10-40 IBU)
Kategori ini mungkin terdengar terlalu luas, namun secara umum, pabrik bir Eropa jauh lebih terkendali daripada pabrik Amerika dalam hal penggunaan hop. Beberapa pabrik bir Eropa telah diproduksi konstan selama ratusan tahun dan cenderung tidak terpengaruh oleh tren bir yang terlalu hoppy. Salah satu contoh bir yang masuk kategori ini adalah Hefeweissbier (14 IBU).

 

AM
Via Portland Mercury

Share this :