Secara teori, bir manapun bisa menjadi tafelbier atau table beer; karena bir berada di atas meja. Namun, sebenarnya, tidak sesimpel itu.

Table beer adalah bir dengan ABV rendah namun tetap kaya rasa dan memiliki warna muda. Botol bir ini berukuran besar karena sebagai teman makan dengan banyak orang. Ia bisa menetralisir rasa pedas, melengkapi rasa smoky saat makan sate, atau membersihkan lidahmu dari karbonara yang berminyak. Meski ABV nya rendah, tidak disarankan meneguk semuanya sendirian karena tetap, minum bir harus tahu batasnya.

Kalau melihat dari kacamata sejarah, table beer adalah minuman komunal yang berada di meja saat acara keluarga, umumnya dilakukan di Belgia dan Prancis. Di era medieval Eropa, bir ini biasanya mengandung kurang dari satu persen ABV sehingga umum dikonsumsi oleh seluruh keluarga. No, kami tidak menyarankan anak atau keponakanmu yang underage untuk meneguk bir. Namun, memang kultur di Belgia dan Prancis zaman dahulu, anak kecil meminum table beer di bawah pengawasan orangtua sebagai salah satu pelajaran untuk menghormati alkohol dan di tempat yang sesuai.

Namun tafelbier saat ini agak sedikit berbeda. Persentase alkoholnya bisa sampai dua atau tiga persen dan lebih mirip seperti saison.

Table beer adalah salah satu alasan untuk meneguk minuman dingin sambil makan di meja piknik, di ruang makan, di pinggir kolam – it is all about sharing experiences of drinking together like Belgians did many years ago.

AM
Via Hop Culture