10 Pick Up Line “Ketika Kamu Mabuk” dan Logika Ilmiahnya
By • Wednesday, 8 July 2015

Biasanya, pasca mengonsumsi alkohol malah meninggalkan beberapa pengalaman (baca: penyesalan) yang terkadang berujung jadi banyolan. Setelah membagikan tips melawan “basian”, kami akan menyadur beberapa penjelasan ilmiah yang mengungkap misteri dibalik cara kerja otak ketika sedang terpengaruh alkohol. Seluruh penjelasan logis ini bersumber dari Kevin Strang Ph.D., rekan fakultas dari departemen neuroscience di Universitas Wisconsin-Madison Medical School yang diwawancarai oleh tim Buzzfeed.

Pertama, Strang meminta kita untuk membayangkan otak manusia seperti komputer dengan prosesor RAM kuat dan memori besar. Lalu ketika alkohol masuk ke tubuh, rupanya prosesor RAM otak yang kuat jadi melemah. Otak manusia memiliki banyak saraf yang bergerak untuk melakukan hal yang berbeda-beda. Sewaktu mabuk, otak berhenti menggunakan saraf-saraf tersebut dan mendadak kita jadi menderita rabun jauh atau miopi sesaat. Singkat cerita, alkohol membuat otak kita berfungsi seperti komputer rusak. Well, we’re all fu*cked up.

Berikut kami bagikan penjelasan-penjelasan ilmiah untuk setiap situasi dengan pick up line “ketika kamu mabuk, …” dan segala penyesalannya. Jangan terbawa perasaan lho!

Situation 1: The Drunk Text. Kamu cenderung lebih impulsif- tiba-tiba bernyali ngirim pesan sana sini.

Imej-1

Scientific Reason: Kamu menyesal melakukan  hal itu ketika otakmu kembali sadar? Iya. Hal itu terjadi karena efek alkohol yang membuat mata menjadi rabun jauh atau miopi, menurut Strang. Artinya, kamu hanya dapat fokus pada apa yang terjadi di dekatmu saat itu. Sialnya, kamu tidak dapat memikirkan resiko yang akan terjadi di masa mendatang. Namanya juga impulsif. Jadi, jika tiba-tiba kamu ngewhatsapp mantan- pada dasarnya kamu hanya memikirkan apa yang membuatmu merasa baik saat itu- otakmu benar-benar menolak informasi yang mengatakan bahwa hal itu akan menjadi sebuah penyesalan di kemudian hari.

Situation 2: Alkohol membuat kamu lebih mudah mencurahkan perasaan.

Imej-2

Scientific Reason: Ketika kamu mabuk, bagian otak yang berfungsi untuk menahan kamu mengekspresikan semua perasaan di-shut down oleh alkohol. Iya, itu menurut Strang. Jika biasanya kamu selalu menyembunyikan perasaan- ketika kamu mabuk, situasi menjadi terbalik. Hal ini terjadi karena alkohol memperlambat kerja bagian otak kamu yang berpikir “Nobody cares”.

Situation 3: Alkohol membuat kamu berkata jujur atau bohong, atau keduanya pada saat yang bersamaan. That tricky bast*rd!

Imej-3.1 Imej-3.2

Scientific Reason: Menurut Strang, alkohol akan membuat kamu berkata jujur atau bohong, tergantung dengan apa yang ingin kamu fokuskan saat itu. Strang bilang, “Alkohol akan membuat orang lebih mudah berkata jujur tapi ya tidak sesederhana itu juga”. Semisalnya begini: ketika kamu mabuk, kamu malah mengaku kepada mantan bahwa kamu masih menyimpan perasaan- dimana pada dasarnya kamu memang mau balikan- otakmu masih tidak bisa menalar sebab dan akibat dari perbuatanmu hingga ia kembali sober.

Situation 4: The Sugar Mamas. Alkohol membuat kamu jadi seorang dermawan yang loyal menraktir semua orang di bar.

Imej-4

Scientific Reason: Kata Strang, orang mabuk akan menjadi lebih bijaksana ketimbang mereka yang sober. Ketika kamu mabuk- dan tidak semua bagian otakmu berfungsi dengan baik- kamu mungkin jadi tidak terlalu memikirkan isi dompet. Fokusmu saat itu adalah bersenang-senang sebab bagian otak dan tubuhmu sungguh terelaksasi dengan baik.

Situation 5: The Drunken Munchies. Alkohol membuat kamu tidak berhenti ngunyah.

Imej-5

Scientific Reason: Kevin Strang menjelaskan bahwa fungsi utama otak akan berhenti sesaat, akibat efek alkohol. Sistem operasi otakmu yang dipengaruhi alkohol hanya dapat menjalankan program yang mudah, seperti bernafas, berdetak, berpikir sederhana, makan dan juga minum.

Situation 6: Alkohol membuat kamu lebih mentoleransi rasa sakit.

Imej-6

Scientific Reason: Pada dasarnya, cara kerja alkohol berfungsi seperti obat bius atau anesthesia. Alkohol membuat tubuhmu sulit menerima sinyal rasa sakit dari saraf.

Situation 7: Alkohol membuat kamu tiba-tiba jago menari atau melempar bola pingpong kedalam botol bir.

Imej-7

Scientific Reason: Setelah menenggak beberapa botol bir, bebanmu serasa terangkat dan kekhawatiranmu langsung pergi jauh. Jadi beberapa botol bir (kamu yang tentukan sendiri) , akan membuatmu cenderung fokus dengan apa yang kamu lakukan saat itu dan jadi lebih baik untuk menyelesaikannya.

Situation 8: The Beer Goggles. Alkohol membuat kamu melihat objek jadi lebih menarik.

Imej-8

Scientific Reason: Persoalan beer goggles bukan sekedar mitos, menurut Strang. Hal itu disebabkan oleh efek miopi sesaat kamu mengonsumsi alkohol. Ketika kamu mabuk- let’s say– kamu bertemu seseorang yang sebenarnya tidak semenarik yang kamu kira namun caranya tertawa cukup membuatmu kagum. Jadi, bagian menarik itulah yang akan menjadi fokus matamu.

Situation 9: Alkohol membuat kamu seperti mengalami pencerahan.

Imej-9

Scientific Reason: Tentu kamu boleh merasa seolah-olah mendapatkan pencerahan atau solusi hidup yang brilliant setelah mengonsumsi alkohol. Ketika kamu mabuk, intrepretasi kamu akan segala hal terasa begitu valid. Kamu mungkin mendapatkan solusi yang tepat tanpa memikirkan kekurangannya. Alasannya sesederhana karena otakmu sedang tidak berfungsi untuk memproses pikiran-pikiran secara detil.

Situation 10: Alkohol membuat kamu tuli sesaat.

Imej-10

Scientific Reason: Bukannya alkohol membuat vokal suaramu jadi lebih lantang. Strang menjelaskan bahwa sebenarnya saat mabuk kita benar-benar tidak bisa mendengarkan suara kita sendiri dengan jelas. Saraf dalam telinga yang berfungsi untuk merespon suara, membawa sedikit sinyal suara ke otak karena pengaruh alkohol. Akibatnya, suara terdengar lebih kecil dan kita menaikan volume suara lebih keras agar dapat mendengarnya.

Pesan moral dari setiap situasi ini- selain menjadi peminum yang berakal dan beriman- tentu saja, minumlah dengan bertanggung jawab. \m/

Via: Buzzfeed

MM

Share this :