Berpesta Atas Nama Bir
By • Wednesday, 17 June 2015

Banyak cara untuk bersenang-senang atau merayakan suatu peristiwa penting dengan mengikutsertakan banyak orang. Salah satunya adalah ajang pesta tahunan yang melibatkan bir, atau yang lazim dikenal dengan sebutan Oktoberfest, yang sudah menjadi tradisi bangsa Jerman semenjak abad ke-19.

Bagi yang masih awam dengan Oktoberfest, ini adalah sebuah festival bir tahunan yang diadakan selama dua minggu di kota Munich di antara akhir bulan September dan awal Oktober. Tidak saja festival musik kelas dunia yang mampu meraup jutaan penggemar, pesta kumpul-kumpul sambil nge-bir ini pun sudah menjadi sebuah sub-kultur sendiri. Oktoberfest sudah menjadi sebuah signature tersendiri dengan jumlah pengunjung yang mencapai 6 juta orang setiap tahunnya dan diklaim sebagai salah satu festival terbesar di dunia.

oktfest12

oktfest6

Sejarah lahirnya Oktoberfest sendiri dimulai pada abad ke-19, lebih tepatnya pada tanggal 12 Oktober 1810, saat Raja Ludwig I menikahi seorang putri asal Sachsen-Hildburghausen yang bernama Putri Therese. Seluruh penduduk kota Munich diundang untuk turut merayakan pesta pernikahan yang diselenggarakan selama 16 hari di sebuah lapangan yang terletak persis di depan gerbang kota. Lapangan tempat diadakannya pesta tersebut bernama Theresienwiese (Padang Rumput Therese), dinamakan demikian sebagai bentuk penghormatan kepada calon putri mahkota. Saat pesta perayaan berakhir, keluarga kerajaan menyelenggarakan kompetisi pacuan kuda untuk seluruh rakyat dan tradisi pacuan kuda ini lalu menjadi cikal bakal lahirnya Oktoberfest. Namun seiring dengan berkembangnya waktu, tradisi pacuan kuda ini tidak lagi diperlombakan dan perlahan-lahan konten dari acara Oktoberfest mulai berkembang dan bervariasi mengikuti jaman tanpa mengurangi esensi dari keseruan festival tersebut.

oktfest7

Memasuki awal abad ke-20, festival ini merayakan ulang tahunnya yang ke-100 di tahun 1910 dengan menyediakan hampir 120.000 liter bir. Oktoberfest semakin menancapkan tajinya pada tahun 1913, di mana saat itu Bräurosl resmi dibuka dan merupakan salah satu tempat terbesar di Oktoberfest yang dapat menampung hingga 12.000 pengunjung.

oktfest10

oktfest3

oktfest13

Kemeriahan Oktoberfest tidak selamanya sesegar bir yang disuguhkan dalam festival tersebut. Tercatat beberapa kali festival ini terpaksa ditiadakan karena faktor Perang Dunia I yang berkecamuk dalam kurun waktu 1914 hingga 1918 serta inflasi yang melanda Jerman di tahun 1923. Saat Hitler mulai berkuasa, Oktoberfest pun dijadikan sebagai kendaraan progapanda oleh Nazi. Saat Perang Dunia II meletus, warga Munich tidak merayakan Oktoberfest dan menggantikannya dengan festival musim semi. Setelah Perang Dunia II berakhir, festival ini kemudian perlahan-lahan mulai dijalankan lagi. Dan di tahun 1960, Oktoberfest mendapat pengakuan sebagai salah satu festival terbesar di dunia yang mampu menarik minat turis dari manca negara.

oktfest4

oktfest5

oktfest1

Sebagai salah satu festival terbesar yang diakui oleh dunia, tidak saja inovasi-inovasi dalam hal kultur brewery saja yang coba dikembangkan terus setiap tahunnya oleh penyelenggara Oktoberfest. Kenyamanan di dalam area festival juga tidak luput dari perhatian penyelenggara. Di tahun 2005, festival ini mulai menerapkan konsep “The Quiet Oktoberfest”. Tujuannya agar semua pengunjung, khususnya manula dan mereka yang membawa serta keluarganya, dapat menikmati festival ini tanpa terganggu oleh volume suara musik yang berlebihan. Tahun 2008, hukum Bavaria mengeluarkan larangan untuk merokok di tempat umum, termasuk di dalamnya Oktoberfest.

oktfest2

Oktoberfest memang lahir dan diciptakan bangsa Jerman. Namun tidak ada hukum yang melarang orang untuk bersenang-senang dan membuat suatu acara yang sifatnya festive dengan mengatasnamakan bir. Beer Festival sudah menjadi seperti sebuah ritual yang wajib dirayakan setiap tahunnya oleh para pecinta bir. Berkaca pada tradisi Bavarian dan Oktoberfest-nya, maka kini banyak kota-kota di luar Munich maupun negara di luar Jerman yang membuat sendiri festival birnya.

oktfest9

Lalu bagaimana dengan festival bir yang ada di Asia? Indonesia, sepengetahuan kami, belum pernah secara khusus mengadakan festival bir yang sifatnya masif. Selebrasi ‘Oktoberfest’ memang sudah menjadi ritual tahunan penikmat bir di sini selama beberapa tahun terakhir ini, namun biasanya hanya dirayakan secara kecil-kecilan di beberapa signature bar Jerman atau di tempat lain yang memang menyediakan bir.

Tapi jangan sedih. Kami baru saja mendapatkan info bahwa Singapura akan kembali menjadi tuan rumah Beer Fest Asia yang sudah berlangsung sejak tahun 2013. Seperti yang dilansir dari laman www.beerfestasia.com, nantinya akan ada 400 jenis bir dari Amerika, Inggris, Italia, Belanda, Jepang, Jerman, Korea, dan beberapa negara lainnya yang akan berpartisipasi di festival yang akan diadakan di Marina Promenade dari tanggal 25 Juni hingga 28 Juni 2015.

beerfest1

beerfest2

beerfest4

beerfest3

beerfest5

Jika tidak ada halangan, kami berencana untuk menyempatkan diri ke sana dan merasakan langsung pengalaman di Beerfest Asia 2015.

Sumber foto: www.oktoberfest.de & www.beerfestasia.com

Share this :