Heineken Terancam Dilarang di Hungaria Karena Logo Bintang Merahnya Dianggap Simbol Komunisme
By • Monday, 3 April 2017

Siapa yang menyangka jika Heineken akan dilihat sebagai simbol penindasan komunis?

Itulah yang terjadi di Hungaria, di mana partai berkuasa Perdana Menteri Viktor Orban telah memberlakukan undang-undang untuk melarang logo bintang berwarna merah tradisionalnya di semua produknya termasuk pada botol gelasnya yang ikonik.

Menuduh Heineken, brewery yang berasal dari Amsterdam ini membeli sedikit bagian dari sebuah perusahaan pembuat bir Hungaria di negara tetangga Romania setelah perusahaan Belanda memenangkan sengketa paten di sana, pemerintah Budapest mendorong adanya sangsi bahkan hukuman penjara bagi siapapun yang menjual produk bersimbol totalitarian. Termasuk di dalam undang-undangan larangan tersebut adalah bintang merah yang erat kaitannya dengan rezim komunis yang telah menguasai Hungaria selama lebih dari empat dekade terakhir.

Lakos Kosa, pemimpin parliamen mengatakan pada reporter, bahwa ia dan orang-orang dibalik kebijakan yang telah dibuat tersebut memiliki keharusan untuk mempertahankan setiap brand Hungaria ketika seseorang ingin memperdayagunakan kekuatan pasar dominannya demi mengucilkan brand lain.

Undang-undang larangan simbol totalitarian dan kasus Heineken merupakan “pertemuan dari dua isu” tersebut, kata Kosa.

Partai Fidesz juga berusaha mempersempit ruang lingkup undang-undang untuk memastikan produk termasuk sepatu Converse dan air mineral San Pellegrino, yang juga memiliki simbol bintang merah, tidak terkena dampaknya, kata Kosa.

Tindakan tersebut kembali mengundang pertanyaan mengenai intervensi pemerintahan dalam lingkungan private melalui target perundang-undangan, sebuah keluhan yang sering dilontarkan dari investor yang membantu mendorong Hungaria duduk di tempat ke 69 di World Economic Forum’s Global Competitiveness Index tahun lalu dari posisi ke 52 di tahun 2010 ketika Orban kembali berkuasa.

Pihak Heineken sendiri menolak hubungan antara simbol bintangnya sebagai perlambangan komunisme. Mereka mengatakan bahwa para pembuat bir telah menggunakan logo tersebut semenjak abad pertengahan. Titik-titik pada bintang tersebut menggambarkan bahan-bahan pembuatan bir yakni: air, barley (jelai), hops, yeast (ragi) dan elemen kelima yang melengkapi semuanya itu adalah “sihir dari pembuatan bir”.

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa secara alami, bintang merah Heineken tidak memiliki arti politik apapun dan mereka menggunakan simbol brand tersebut di seluruh dunia dan setiap pasar. Pihak perusahaan juga menambahkan mereka akan terus memonitor permasalahan lokal ini dan berharap serta percaya momok ini akan selesai secepatnya.

Kosa mengakui bahwa undang-undang itu menjadi peringatan serta partai yang berkuasa akan memodifikasinya demi menyesuaikan dengan hukum internasional juga demi melindungi para retailer.

Bagaimana menurutmu? Apa kamu setuju dengan Lajos Koza mengenai tanda bintang merah di logo Heineken simbol rezim totalitarian atau komunisme? Atau kamu memiliki pendapat lain?

 

LR

Via : Independent

Share this :