Bir Bisa Memotivasi Kamu Berolahraga
By • Friday, 8 January 2016
Tags : /

Katakanlah awal tahun adalah saat penuh semangat untuk memulai segala hal baik. Sebelum mengganti kalender baru, harapan paling mainstream yang diucapkan adalah semoga kamu bisa kurus tahun ini. Semoga tubuh ideal kamu akan lekat sepanjang masa. Semoga usaha dietmu maju terus pantang diundur-undur. Semoga kamu tidak mudah tergoda kala melintasi restoran padang. Semoga dan semoga lainnya. Lantas resolusi yang harus dijalani untuk mewujudkan harapan terbesarmu itu, ya apalagi kalau bukan rutin dan rajin berolahraga?

Sejenak, kamu jadi berpikir kalau ini mustahil.

Pokoknya kamu nggak bakal jadi kurus. Berat badanmu nggak akan turun. Perutmu nggak bakal berbentuk jadi enam kotak. Sebab ketimbang melakukan resolusimu dengan gigih, kamu hanya akan membenarkan alasan-alasan manusiawi yang akhirnya bakal membuatmu gitu-gitu-aja. Maka resolusimu pun terbengkalai. Seandainya kamu punya seorang motivator handal yang bikin kamu rajin olahraga… tapi apa daya pasangan pun tak ada.

Dalam skenario semacam ini, sebenarnya sekaleng bir dingin bisa jadi penyelamat buat kamu. Bir, jika diminum dengan tidak berlebihan ternyata bisa memotivasi orang-orang untuk terus berolahraga. Wah serius nih? Bukannya minum bir malah bikin otot-otot jadi lemas sehingga kamu akan cenderung males gerak?

Uh oh! Ternyata tidak juga.

Terkadang dengan beberapa gelas bir, kita malah jadi penari yang lincah dan menawan. Beberapa penelitian pun menyebutkan kalau orang yang minum bir lebih sering berolahraga daripada yang nggak minum bir.

Berawal dari insight itu, seorang brewmaster sekaligus pemilik Bull Falls Brewery bernama Mike Zamzow membangun bisnis yang mengkombinasikan kegiatan minum bir dan olahraga. Di awal tahun ini, perusahaan Mike akan menjadi tuan rumah untuk acara “Butts and Beers”, kelas olahraga yang menggabungkan cardio dan yoga dengan bir.

Semua yang berpartisipasi dalam kelas ini akan mendapatkan bir setelah olahraga. Beberapa peserta mungkin akan segera mengundurkan diri dari kelas begitu mereka mulai kehabisan nafas dan tenaga. Tapi satu dua teman kemudian mengingatkan tentang betapa segarnya bir gratis seusai kelas. Hal ini tentu tidak akan terjadi dalam kelas-kelas olahraga regular.

Lagipula apalagi yang lebih menyenangkan dari merayakan kerja keras dengan segelas bir dingin?

Profesor Leigh Leasure dari Universitas Houston terkait penelitian hubungan bir dan olahraga menjelaskan bahwa kemungkinan kedua kegiatan ini direspon oleh otak dengan cara yang sama. Ketika kita berolahraga atau minum bir, otak melepaskan dopamine dan endorphin- zat yang membuatmu merasa senang. Nggak heran kalau setelah olahraga atau minum bir, mood kita jadi membaik.

Esensi baik itu tentu saja akan tercapai kalau kita melakukan keduanya dengan tidak berlebihan. Minum bir ataupun olahraga harus dilakukan dengan bijaksana. Kalau terjadi diluar batas wajar, maka otak kita pun akan meresponnya dengan cara yang berbeda. So, this is all in moderation, folks!

Via: CNN

MM

Share this :