Pasar craft beer telah berkembang dengan sangat cepatnya beberapa thaun belakangan ini hingga banyak brewery sekarang ini harus menaikkan kreativitas mereka demi membuat produk mereka jauh lebih menonjol daripada yang lainnya. Dalam kasus Heroica, yang terletak di kota Jundiaí sekitar satu jam perjalanan jauhnya dari São Paulo, Brazil, brewery gipsi kecil bergantung pada master bonsai untuk menyediakan mereka bahan-bahan pembuatan bir terbaik.

Bir Herioca bukan hanya mengkombinasikan hops, barley, dan ragi; mereka juga menggunakan batang dari pohon bonsai Jepang yang berusia ratusan tahun. Bagi beberapa resep, batang yang dipangkas dari pohon tersebut dapat ditaksir seharga lebih dari $20,000 US atau setara dengan 270 juta rupiah.

Ide ini muncul dari Renato Bocabello, salah satu master bonsai terbesar di Brazil. Saudara ipar lelakinya, Lucas Domingues, mulai membuat birnya sendiri ketika Bocabello memberikannya homebrewing kit sebagai hadiah. Dengan gadget barunya, Domingues mulai mengetes resep buatannya sendiri.

Eksperimen awalnya termasuk sebuah farmhouse ale terbuat dari lada, lemon, dan daun coca−tanaman khas Amerika Serikat yang dikenal akibat psychoactive alkaloidsnya. Ide menggunakan batang bonsai datang darinya setelah ia menyesap sebuah cachaca yang dicampurkan dengan batang kuromatsu (pinus hitam Jepang).

Domingues mendapati beberapa kesamaan dengan banyak rasa hop yang biasanya terkemas dalam IPA, dan ia berpikiran bagaimana jika sebuah bir terbuat dengan batang bonsai pinus akan terasa seperti apa. Maka ia kemudian muncul dengan Kuromatsu Kamikaze IPA. Menurut Domingues lagi, hal semacam ini bukanlah baru di dunia bir. Pada zaman dahulu, orang-orang Skandinavia lebih dahulu menggunakan pinus daripada hips untuk membuat bir demi menyeimbangkan rasa.

Bocabello biasanya memangkas lebih dari 400 pohon bonsai miliknya dua kali dalam setahun, sehingga ia berakhir memiliki banyak pounds bahan pembuatan yang dapat digunakan membuat resep IPA. Pohon kuromatsunya merupakan hadiah dari anggota generasi ketiga keluarga Jepang yang datang ke Brazil pada thaun 1912 dari Itsukushima-maru, perahu kedua dengan imiran dari Jepang yang berlabuh di negara tersebut, yang mana merupakan rumah kedua terbesar bagi populasi orang Jepang di luar negara sakura tersebut.

Diantara hops Amerika yang digunakan dalam formulanya, Kuromatsu Kamikaze IPA milik Heroica termasuk Chinook, Marillo, dan Centennial. Bir ini diluncurkan pada tahun 2016 dan sekitar 1,000 liter diproduksi setiap 2 bulan. Dengan banyaknya permintaan yang datang, mereka dikabarkan ingin meningkatkan produksi mereka tahun ini.

Kedengarannya patut dicoba nih!

LR

Via : Munchies