“Jadi gampang sayang setelah lewat gelas ke-5…”
By • Sunday, 14 February 2016

Saat akhir pekan tiba, biasanya kita sudah mulai uring-uringan merencanakan hendak menghabiskan malam di mana setelah selesai bekerja atau menghadapi deadline yang menggila. Beberapa mungkin ada yang memilih untuk pulang dan bersantai-santai di rumah sambil melahap koleksi dvd yang belum tersentuh. Sebagian lagi mungkin sibuk menelpon atau berdiskusi bersama kerabat dekat di grup WhatsApp tentang destinasi bar mana yang cocok untuk duduk sambil menenggak bir dingin dan sejenak melupakan realita. Kami kebetulan ada di kelompok nomer dua tadi, lebih senang berkumpul di suatu bar sambil menikmati bir dingin.

Aktivitas di bar pada akhir pekan pun biasanya terbilang seru, cenderung menggila. Dimulai dengan satu gelas bir, lalu bertambah ke dua gelas bir, sampai akhirnya memesan lima pitcher bir. Belum lagi adanya ajakan bar hopping untuk berganti suasana sambil mencicipi bir khas dari bar yang dikunjungi. Sah-sah saja sih, tidak ada yang melarang juga selama kita cukup mawas diri untuk tahu di mana batasan untuk mengatakan “tidak” pada gelas berikutnya.

Singkat kata, petualangan di akhir pekan sambil ditemani oleh gelas bir jarang berakhir dengan tidak menyenangkan, kecuali memang kamu terlalu banyak minum hingga melupakan hal-hal seru yang terjadi di sekelilingmu malam itu.

Hmmm…tapi ada satu fenomena yang cukup menarik di kala kita minum bir dan rotasi dalam mengkonsumsinya sudah melampaui hitungan gelas normal. Seorang kawan pernah berkata,”Gue biasanya jadi gampang sayang setelah lewat gelas kelima.” Maksud dari kalimat ‘gampang sayang’ ini bukan berarti kita menjadi lebih perhatian dengan kondisi negara tercinta ini atau mendadak kangen dengan hewan piaraan di rumah. No, dude. Gampang sayang di sini lebih diartikan dengan hasrat libidomu yang memuncak dan kamu dengan berbagai cara akan melampiaskannya ke pasanganmu.

Kebanyakan bir atau mengkonsumsi minuman beralkohol bisa membuat kita horny? Well, tidak ada dalil spesifik yang dapat membenarkan pernyataan tersebut. Bahkan ilmu pengetahuan pun belum dapat menjabarkan secara scientific mengenai fenomena ini. Tapi kami yakin beberapa di antara kita, kamu, dan kalian pasti pernah mengalami hasrat seksual yang memuncak saat sudah terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol. Saat di mana rayuan-rayuan gombal tercetus dengan mulusnya serta tindakan-tindakan bodoh yang dilakukan secara tidak sadar untuk menarik perhatian lawan jenis.

Menurut Urban Dictionary, apa yang disebut sebagai ‘horny hangover’ adalah: The mysterious and overwhelming urge to have sex the day after a night of hard drinking, despite being completely dehydrated and having a massive headache.

Fenomena ‘gampang sayang’ ini kalau mau dijabarkan secara logika sebenarnya mudah saja. Di saat fase hangover atau terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol, tubuh dan pikiran kita akan merasa rentan. Unsur kerentanan ini yang akhirnya membuat kita secara fisik ingin merasa dekat dengan seseorang.

Mengutip dari sebuah artikel di www.menshealth.com, Emily Morse, pakar seksologi dan pembawa acara dari podcast miliknya, Sex with Emily, bahwa fase hangover merupakan suatu tahap yang sifatnya sangat tidak menyenangkan. Di tahapan tersebut, kamu membutuhkan suatu kondisi yang sifatnya dapat menenangkan pikiran dan dapat mengalihkan perhatian dari rasa sakit yang diderita akibat terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol. “Kamu dapat sejenak merasakan bebas dari api pencucian neraka dengan melakukan suatu hubungan intim layaknya berkah dari Tuhan,” ujarnya.

Solusi terbaik untuk mengatasi mabuk berlebihan adalah dengan berada di dekat seseorang. Tidak menjamin mabukmu akan berkurang atau sembuh seketika dengan sendirinya, tapi kurang lebihnya prinsipnya seperti itu. Rasa nyaman yang dibutuhkan.

Kalau kita tidak ingin terus-terusan menyesali berapa pitcher bir yang kita habiskan tadi malam dan sibuk memuntahi seluruh sudut-sudut kamar, ada baiknya kita berkonsentrasi terhadap hal-hal lain. Memikirkan pacar atau pasangan kita misalnya. Tampak bodoh memang, tapi setidaknya dapat menjadi solusi darurat sebelum akhirnya kita kembali ke fase sadar secara total.

Libido meningkat di kala meminum atau pasca mengkonsumsi minuman beralkohol sesungguhnya sangat amat normal. Secara medis, melakukan hubungan intim dapat melepaskan hormon oxytocin di mana kita akan merasa sangat-sangat bahagia layaknya Neil Armstrong yang berhasil menjajakkan kakinya di bulan dan juga hormon endorfin, di mana kita semua tahu bahwa itu adalah hal yang sangat baik.

Kami tidak menganjurkan kalian untuk mengkonsumsi minuman beralkohol yang berlebihan sehingga menjadi lepas kendali dan merayu orang di sekelilingmu. Percayalah, lebih banyak mudaratnya dibanding manfaatnya haha! Mungkin bukan sebuah kecupan yang akan kita terima, melainkan bogem mentah. Pun, kalau memang nasib baik dan Amor berpihak pada kita sehingga memunculkan kesepakatan di antara kedua belah pihak untuk sama-sama naik ke ‘level berikutnya’, ya anggap saja itu berkah. Jangan sesekali menolak berkah. Dosa, my friend.

Berhubung bulan ini adalah bulan penuh cinta, selamat merayakan hari kasih sayang, teman-teman. Rayakan dengan penuh cinta bersama orang terdekatmu. Dan ingat, tetap minum yang bertanggung jawab ya! Cheers, beer, and love!

Image via Buzzfeed

Share this :