Let’s Beergembira Vol. 14: Join The Dark Side
By • Tuesday, 15 August 2017

Hitam dalam definisi yang ideal menurut Wikipedia adalah representasi dari ketidakhadiran sedikit pun warna atau cahaya dalam ruang yang gelap. Warna hitam juga bisa direpresentasikan sebagai sesuatu yang sifatnya keras dan berkonotasi tegas. Entah ini suatu kebetulan atau tidak, warna hitam yang identik dengan kedua karakter yang barusan kami sebutkan tadi ternyata berlaku juga dalam dunia bir.

Sejarah mencatat kalau minuman beralkohol dengan warna hitam pekat ini menjadi minuman yang cukup populer dikonsumsi oleh masyarakat Jerman di awal abad ke-20. Bir hitam sendiri cenderung memiliki rasa yang lebih spesifik dan cukup kompleks dengan perpaduan rasa cokelat dan kopi yang utamanya dihasilkan dari biji gandum. Bir hitam sendiri memiliki 6 tipe: Stout, dark lager, porter, dunkel weissbier, dark ale, dan bock. Banyak orang menganggap kalau bir hitam itu bir yang kurang user friendly ketimbang saudaranya yang lain seperti lager. Warna yang hitam dan rasa yang lumayan keras membuat minuman beralkohol ini hanya digemari oleh segelintir pecinta bir, di Indonesia pada khususnya.

Namun rasa-rasanya kami harus meralat kembali pernyataan di atas. Hari Kamis lalu, tepatnya 10 Agustus 2017, Let’s Beergembira yang kali ini sudah memasuki episode ke-14 di pertengahan tahun 2017, kembali digelar di Beer Garden SCBD. Dengan mengusung tema dark beer tasting, workshop yang kali ini digelar dengan tajuk Join The Dark Side memang dikhususkan untuk membahas bir hitam . Dengan cukup merogoh uang sebesar Rp 150.000,-, peserta dapat membawa satu orang teman untuk dapat mengikuti workshop ini serta berkesempatan untuk mencicipi empat macam bir dari merk dan jenis yang berbeda. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, antusiasme penikmat bir untuk mengikuti event kali ini benar-benar di luar ekspektasi kami. Tiket yang tersedia sebanyak 30 lembar untuk 60 peserta sudah terjual habis dua hari sebelum acara berlangsung. Bahkan ada beberapa peserta yang sudah datang dan membeli tiket pada hari H namun gagal mengikuti workshop karena kehabisan tempat.

Ada empat macam bir dari jenis dan merk yang berbeda yang menjadi pembahasan di Let’s Beergembira kali ini; Guinness, San Miguel Cerveza Negra, Anker Stout, dan Erdinger Dunkel. Dan seperti biasa, Mommy Beer didaulat untuk memandu jalannya workshop.

Guinness: Bir yang di-brewing oleh PT Multi Bintang Indonesia ini merupakan salah satu bir hitam yang cukup populer di Indonesia. Dibuat dengan menggunakan banyak biji hops serta barley yang dipanggang sehingga menghasilkan tingkat kepahitan yang cukup seimbang dan rasa yang alami. Bir hitam ini memiliki kandungan alkohol sebanyak 4.9% ABV.

San Miguel Cerveza Negra: Meski tergolong baru di Indonesia, bir dari keluarga dark lager yang diproduksi oleh PT Delta Djakarta ini cukup mendapatkan respon yang baik dari kalangan penikmat bir. Aroma malt panggangnya kuat, agak mirip harum kopi dengan hint karamel atau cokelat. Saat disesap, akan terasa sedikit rasa karamel. Memiliki kandungan alkohol sebanyak 4.9% ABV.

Anker Stout: Bir hitam yang satu ini juga tidak kalah popularitasnya di kalangan penikmat bir hitam. Berwarna hitam pekat, sangat kaya akan rasa serta memiliki keseimbangan yang baik antara tingkat kepahitan dan rasa yang hoppy. Bir hitam ini memiliki kandungan alkohol sebanyak 4.9% ABV.

Erdinger Dunkel: Bir ini termasuk dalam jenis dunkel weissbier atau wheat beer. Diproduksi di Erding, Jerman, oleh Erdinger Weissbrau. Bir dengan kandungan alkohol sebanyak 5.3% ABV ini di-brewing dengan menggunakan malt hitam dengan aroma panggang yang halus dan menghasilkan karakter yang kuat.

Dark beer sendiri dapat menjadi pairing yang tepat jika dikombinasikan dengan makanan seperti steak atau masakan lainnya yang menggunakan bahan baku dari daging merah.

Sudah menentukan apa pilihan dark beer kalian? Enjoy it! Tapi jangan lupa, tetap minum dengan bertanggung jawab ya!

Big love to Guinness, Anker Stout, San Miguel Cerveza Negra, Erdinger, and Biko Group.

 

Share this :