Siput Bir Muncul Kembali di Kawasan Red Light District Hamburg Setelah 80 Tahun
By • Friday, 7 April 2017
Tags : / / /

Setelah 80 tahun dalam persembunyian, seekor ‘siput bir’ menimbulkan kegegeran ketika binatang tersebut kembali muncul di kawasan red light district, Hamburg, Jerman.

Makhluk ini terakhir terlihat pada tahun  1935, nenerapa tahun sebelum Perang Dunia Kedua dimulai dan para ahli percaya bahwa spesies ini telah lama punah.

Menurut sejarah, siput ini merupakan karakteristik populer dari pusat kota Hamburg dan biasa ditemukan di ruang bawah tanah lembab di mana bir dibuat.

Selama 80 tahun, ‘siput bir’ Hamburg telah berada dalam ‘daftar merah’ spesies terancam pundah dan dipercaya telah punah atau hilang.

Minggu ini, Universitas Hamburg mengumumkan bahwa siput misterius ini terlihat di St. Pauli dan distrik Grindelviertel di kawasan red light Hamburg.

Makhluk tersebut, yang juga dikenal oleh orang Inggris sebagai ‘siput ruang bawah tanah’, dulunya sering terlihat di dunia bawah tanah Hamburg.

Siput bir ini berukuran 10 cm panjangnya dan dapat dikenali dari warna kuning-hijaunya yang nampak seperti tambal sulam dan antenna perabanya yang berwarna biru abu-abu.

Spesies ini lebih memilih tempat yang lembab dan gelap seperti ruang bawah tanah atau gudang. Dulunya, spesies ini sering ditemukan di ruangan pembuatan bir yang berada di bawah tanah.

Namun binatang yang mudah ditemukan sebelumnya ini pada abad ke-19 mulai berkurang jumlahnya.

Akibat banyaknya renovasi dan perusakan tempat pembuatan bir yang jorok di Hamburg, siput ini semakin lama semakin sedikit terihat sampai tahun 1935 ketika spesies itu tiba-tiba hilang begitu saja.

‘Siput Bir’, binatang langka yang habitat aslinya adalah ruang bawah tanah tempat membuat bir.

Kepala peneliti Dr. marco T. Neiber, seorang zoologist dan malacologist di University’s Center of Natural History mengatakan lebih jauhnya ada masalah dalam mendeteksi binatang ini karena siput bir suka bersembunyi dan jarang keluar sebelum jam 10 malam.

Diluar penamkanannya di Berlin pada tahun 2015, Hamburg adalah satu-satunya kota besar di Jerman di mana siput tersebut diidentifikasi dalam tahun-tahun terakir.

Dr Neiber, yang telah mempublikasikan bukti penemuannya dalam jurnal ‘Mitteilungen der deutschen malakozoologischen Gesellschaft’, mengatakan spesies yang tahan dingin ini dapat menjadi ‘pemenang dari fenomena perubahan cuaca’.

Meski sudah dibuktikan keberadaannya, spesies binatang ini masih diklasifikasikan sebagai binatang yang terancam punah karena habitatnya semakin sedikit akibat renovasi.

Jadi, kalau kamu beruntung dan bisa pergi ke Jerman untuk menikmati bir sekaligus melihat sendiri binatang langka ini, loh guys!

 

LR

Via : Daily Mail

Share this :