Zaman Dulu, Bir Dijadikan Sebagai Minuman Obat
By • Monday, 15 January 2018
Tags : / /

Cairannya yang berwarna kuning dan busa-busa putih yang mengambang di atasnya serta ribuan gelombang udara yang menempel di sisi gelas menjadi daya tarik tersendiri dalam bir bagi para pecintanya. Bir adalah minuman fermentasi dari bahan-bahan berpati seperti gandum. Setelah difermentasi, bir tidak disuling sehingga alkoholnya tidak terasa terlalu panas saat di tenggorokan.

Dibandingkan dengan wine, wiski, dan minuman beralkohol lainnya, bir memang memiliki kandungan alkohol yang lebih rendah, yaitu hanya sekitar 4-5 persen saja. Menurut catatan sejarah, bir diperkirakan sebagai minuman fermentasi tertua yang pernah dibuat.

Tapi, tahukah kamu bahwa bir dijadikan sebagai minuman obat pada zaman dulu?

Hal ini dibuktikan dari tulisan di Mesir Kuno yang diduga dibuat pada tahun 1600 SM. Selain itu, sebuah resep kuno yang sudah berusia tiga millenium juga ditemukan di kuil matahari Ratu Nefertiti. Resep tersebut pernah digunakan oleh New Castle Brewery di Inggris dan dijadikan 1000 botol bir yang diberi nama Tuthankhamun Ale.

Bir dari resep asli sang ratu ini awalnya dijual dengan harga US$ 7.686 atau setara dengan 93 juta rupiah. Namun lama kelamaan harganya mengalami penurunan drastis menjadi US$ 75 atau sekitar 907 ribu rupiah per botol.

Satu lagi informasi seputar sejarah bir yang kamu dapatkan. Jangan lupa untuk share postingan ini ke teman-teman pecinta bir kamu ya!

 

WFG

Via: CNNIndonesia

 

Share this :