Industri Craft Beer Kekurangan Pasokan Bunga Hops?
By • Saturday, 16 April 2016
Tags : /

Bunga hops, bahan utama pembuat bir paling ajaib, tidak hanya menjadikan bir sebagai minuman bernutrisi untuk tubuh tapi juga memberikan peranan penting bagi industri bir independen atau yang juga kita kenal dengan sebutan craft beer. Dalam pembuatan craft beer, bunga hops adalah elemen paling mudah untuk dijadikan bahan eksperimen  brewers ketika menciptakan bir jenis baru. Sebutlah Indian Pale Ale (IPA), salah satu jenis craft beer paling populer yang didominasi oleh kehebatan rasa bunga hop. Sepertinya, bunga hops cukup pantas dinobatkan sebagai pahlawan alam atas jasanya bagi kelanggengan hidup industri craft beer.

Meski begitu,

Tahun ini rupanya menjadi musim panen yang tidak menyenangkan bagi para petani bunga hops. Iklim buruk dan cuaca kering musim panas lalu merusak panen Bunga hops di Eropa. Akibatnya, penggemar craft beer di seluruh dunia harus siap membayar harga yang lebih mahal untuk menikmati segelas craft beer di bar karena industri craft beer tengah menghadapi potensi kekurangan pasokan bunga hops yang cukup serius.

Harga beberapa jenis bunga hops naik hingga 50% sedangkan sisanya bisa lima kali lebih mahal atau sama sekali tidak tersedia menurut sebagian sumber.

Tonny Redseel, petani bunga hops dari Kent bercerita bahwa ia telah menanam bunga hops sejak tahun 1948. Ia menjual sebagian besar dari hasil panennya di bawah kontrak dengan perusahaan bir kecil di Amerika dan mendapatkan keuntungan 20% lebih besar dalam tiga tahun terakhir ini. Peningkatan jumlah perusahaan craft beer di Amerika telah mendorong produksi pangan Bunga hops di Inggris.

Kebanyakan brewers sudah menandatangi kontrak dengan para petani untuk menghindari kenaikan harga yang datang secara mendadak. Sedangkan brewers kecil yang belum memiliki kontrak, tidak akan mendapatkan kontrak dengan mudah ketika harga pasar sedang meninggi. Kemungkinan terburuknya, mereka terpaksa harus meminta hops dari brewers lain yang mau memberi pinjaman. Selama ini Jerman dan Amerika merupakan dua penghasil hop terbesar untuk 1/3 produksi global.

Menurut data dari International Hop Growers’ Convention, produksi bunga hops di Jerman turun hingga 27% musim panas lalu. Adapun penurunan yang drastis terjadi di Republik Ceko dan Slovenia.

Sebenarnya kenaikan harga bunga hops yang mencapai hingga 35% – 50% tidak terlalu berpengaruh kepada perusahaan bir biasa yang hanya menggunakan sekitar 2% bunga hops. Dampak dari kekurangan pasokan Bungan hops jelas menyerang industri craft beer dan brewers independen yang mengolah bir dengan metode tradisional. Sebab jenis craft beer populer seperti Indian Pale Ale bisa menggunakan 6 kali lebih banyak bunga hops dibanding bir lager.

Kalau di sini, perusahaan bir Indonesia pun masih mengimpor bunga hops dari luar negri. Kira-kira  ada nggak ya ladang bunga hops di Indonesia? Mengingat hops kini menjadi barang langka yang dibutuhkan pembuat bir, tertarik nggak kamu beralih profesi jadi petani bunga hops? Komen yuk!

Via: theguardian

MM

 

Share this :