Beergembira #ThrowbackThursday: #BeerChat with Benson Ishak
By • Friday, 27 March 2020

Apa hubungannya proses kimia, bir, dan bahan bangunan? Bingung kan? Jawabannya adalah pemenang kompetisi The Brewing Project Indonesia 2019, Benson Matthew Ishak.

Memenangkan kompetisi dengan senjata racikan Jus Cocopandan NEIPA, karya Benson akan diboyong ke New Zealand dan diproduksi disana.

26 September 2019 yang lalu, Benson sempat menjadi narasumber untuk #BeerChat bersama Beergembira via Instagram.

Buat kalian yang mungkin melewatkan momen tersebut, kami hadirkan kembali obrolan waktu itu di edisi #ThrowbackThursday kali ini.

5 Tempat Ngebir Paling Favorit?

Di Indonesia atau seluruh dunia? Kalau untuk rekomendasi, gue masih terbatas sama tempat yang pernah di datengin aja. 

  1. Rumah Sendiri 
  2. Coffeebeerian, buat ketemu sesama brewer rumahan setiap hari Jumat
  3. Ruang Taproom di rumah brewery mana aja. Ngobrol sama brewer-nya. Bir itu lebih ke pengalaman dan orang-orangnya.
  4. Kebanyakan ! Ga bisa pilih 5 doang !

Bagaimana lo melihat craft beer scene di Indonesia, and its future?

Skena bir kriya di Indonesia banyak banget potensinya untuk berkembang terus. It’s happened everywhere else; it’s really only a matter of time.

How was your brewing experience in New Zealand? Did you learn a lot?

Yes I did, it was an eye opening experience to see how it was done by the big boys. The individuals there were very welcoming, warm, and supportive. To see how it was done on the commercial scale and pick up little things in the process side that you can implement in your own hobby was such a privilege.

Apa yang dibutuhkan di Indonesia supaya bisa bikin bir bisa berkembang dan mudah diterima oleh siapa saja?

Pastinya support dari lembaga-lembaga pemerintah, pionir-pionir yang memiliki visi dan misi yang bisa membantu kemajuan industri ini , dan awareness ke umum bahwa banyak sekali unsur kuliner yang bisa di explore dalam craft beer yang bisa menonjolkan keunggulan kekayaan sumber alam Indonesia dan kreativitas rakyat kita. Lalu untuk mengingatkan pastinya bahwa bir itu bukan hanya untuk mabuk. 

#TahuBatasnya dengan menelusuri bahan-bahan & proses, semua orang bisa memiliki bir style favorit tersendiri, mengenal betapa indahnya komunitas dunia craft ini dan mendapatkan apresiasi khusus untuk minuman tersebut.

Apa bir paling eksperimental yang pernah lo coba? What type, dan dari brewery mana? Ceritain dong!

Beberapa pekan lalu saat di Wellington New Zealand gue sempat cobain macam-macam bir experimental dari Garage Project. Gue sangat kagum dengan ethos mereka dan sisi adventurous yang ga ada batasnya. Ada bir yang dinamakan Hop Bine. Bir ini menggunakan ragi dari tunas hops sendiri dan di fermentasi secara spontan, menua dalam oak barrel, lalu di “wet hop” dengan hop harvest yang baru dipetik pada tahun itu juga. Rasanya sangat complex, citrusy, hoppy & funky. Pokoknya keren banget deh!

Kalau ada kesempatan berkolaborasi, pengennya sama siapa?

Gua pengen banget bisa berkolaborasi sama brewery lokal karena bisa mengandalkan bahan-bahan Indonesia dengan mudah. Tapi saat ini gua udah beruntung banget bisa kolaborasi dengan Tuatara untuk bir Cocopandan dan semoga bisa banyak hubungan baik dengan brewery ternama internasional lainnya.

Apa cita-cita lo terkait urusan bir ini? Apakah lo akan menjadikan ini sesuatu yang serius, seperti, misalnya membuat brewery sendiri?

Saat ini brewing hanya sebagai hobi saja karena gua emang senang banget sama prosesnya sendiri. Background gua juga teknik kimia dan gua juga demen banget masak, meracik/membuat sesuatu dari dulu. 

Cita-cita gua sih sebenernya supaya komunitas homebrewer di Indonesia bisa berkembang lebih pesat. Dan supaya lebih banyak pilihan untuk local craft beer di Indonesia apalagi kalau bisa dari bahan-bahan khas yang tumbuh dari tanah kita ini. 

Gua pengen banget bisa ada banyak bir style baru yang memanfaatkan betapa kayanya negara kita dari segi sumber daya alam.

As for me, I am always open to new opportunities and it would be such a privilege to be a part of the industry in the future as long as visions and values are aligned.

Sebagai pembuat dan penikmat bir kriya, bagaimana lo memandang bir dari macro breweries? Apakah lo masih menikmatinya? Dan bagaimana lo membandingkan bir buatan macro serta micro brewery?

Gua punya banyak banget respect buat macrobreweries juga. Gua appreciate fokus mereka pada consistency and scalability. 

Sebagai homebrewer untuk membuat bir yang sama persis dari batch ke batch sangat amat sulit. Selain itu bir dari macrobreweries biasanya adalah sebuah staple beverage di masing-masing negara sejak puluhan atau ratusan tahun.

Meskipun seperti banyak hal di dunia ini: lebih besar lebih sulit untuk mendapat freedom/flexibilitas. Disinilah dimana microbreweries bisa unggul karena target marketnya pun saya rasa beda. 

Mereka lebih banyak kesempatan untuk bisa membangun resep sendiri from the ground up, bikin banyak experimental beers, explore lebih banyak ingredients, mendorong tren-tren baru, meracik berbagai macam style dan memenuhi banyak kemauan spesifik dari masyarakat.

Kalau soal menikmati, yes gua masih bisa menikmati from time to time. There is a drink for every occasion and sometimes, although not so often, it is a macro lager.

What is your favorite style and where was the best craft beer you have tasted?

This is the hardest question! 

My favorite style changes based on mood, time of day and several other environmental factors. 

As of now I am a huge fan of good clean crisp ale & lagers (vienna lagers, kolsch) & sessionable fruited sours (florida-weiss / catharina sours). 

The best craft beer that I’ve had recently was an apricot barrel aged blended sour spontaneously fermented from a rare barrel in California.

Last question from us: 

Name your most wanted beer to have rite now. And the best place to enjoy it!

I am craving a cold hoppy Brut IPA right now which would be best enjoyed outdoors under the sun with clean air. Even better if there’s a view like the beach. Most importantly around people who exude good vibes.

 

Share this :