Nyawa Pria Ini Terselamatkan Berkat Kandungan Dalam Bir!
By • Sunday, 20 January 2019

Vietnam merupakan salah satu negara di wilayah Asia Tenggara yang menurut kabar harga bir di sana jauh lebih murah ketimbang negara-negara Asean lainnya.

Peraturan untuk nge-bir di Vietnam kabarnya juga cukup longgar. Namun hal itu bukan berarti anak-anak di bawah umur diperbolehkan untuk menyesap minuman khusus bagi orang yang telah berusia 21+ ini.

Jika dilihat dari sudut pandang yang luas, kasus keracunan minuman keras memang kerap terjadi di Asia. Kenapa hal itu terjadi? Karena tingginya harga minuman beralkohol resmi yang membuat orang-orang nekat untuk meracik minuman sendiri dan hasilnya banyak yang meregang nyawa karena minuman racikan tersebut rentan terkontaminasi metanol. Selain itu faktor ekonomi yang buruk juga memicu maraknya peredaran minuman oplosan.

Ada sebuah kejadian yang cukup mengejutkan dari negara Vietnam, kabarnya ada seorang pria yang mengalami keracunan minuman keras hingga tak sadarkan diri.

Kejadian tersebut terjadi pada akhir Desember tahun lalu. Seorang pria berusia 48 tahun di Vietnam Utara dikabarkan menjalani perawatan tak biasa untuk mengobati keracunan alkohol.

Awalnya, pria paruh baya itu tak sadarkan diri usai mengonsumsi minuman keras dalam jumlah banyak. Menurut kepala perawatan intensif RS Quang Tri, Le Van Lam, pria itu mengalami keracunan formaldehida akibat mengosumsi metanol.

Saat dilarikan ke rumah sakit, dokter yang bertugas melakukan transfusi ke pasien yang tak sadarkan diri tersebut. Uniknya dokter menggunakan bir sebagai cairan untuk transfusi dan ajaibnya, ia berangsur sembuh dari keracunan tersebut dan nyawanya berhasil terselamatkan karena bir!

Untuk mengatasi keracunan metanol, dibutuhkan etanol sebagai obat untuk mengatasi masalah ini. Kabar baiknya etanol tersebut dikandung dalam bir.

Etanol berfungsi untuk mencegah metanol dimetabolisme tubuh menjadi zat bernama formaldehida yang sangat berbahaya. Formaldehida bisa menyebabkan kerusakan syaraf, kebutaan bahkan kematian.

Akhirnya sang dokter memutuskan untuk melakukan transfusi menggunakan bir tiap satu jam sekali. Keajaiban akhirnya terjadi setelah transfusi dilakukan sebanyak 15 kali.

Menurut sang dokter, trik ini adalah upaya untuk mencegah konversi metanol di dalam liver atau hati. Karena itu pihaknya melakukan transfusi dengan bir yang mengandung etanol. Setelahnya, metanol yang berbahaya bagi tubuh bisa dikeluarkan melalui pernapasan dan diekskresikan dalam urin.

“Terapi menggunakan 15 kaleng bir memang tidak biasa, jika dipahami dengan baik, kemungkinan rekan-rekan dokter di Vietnam sedang kehabisan stok alkohol lain saat itu. Hal terpenting ialah terapi harus segera dilakukan,” kata seorang dokter asal Universitas Freiburg, Jerman bernama Hans-Jörg Busch.

Dari pernyataan Hans-Jörg Busch, bisa disimpulkan bahwa rumah sakit di Vietnam Utara itu mungkin sedang tidak memiliki etanol medis. Sehingga bir dijadikan sebagai alternatif untuk menolong pria tersebut. Meski pengobatannya terdengar unik, nyatanya hal ini lumrah lho di bidang medis.

Sepakat ya! Wajib hukumnya untuk menjauhi minuman oplosan yang tidak jelas proses pembuatannya. Karena penikmat bir yang selalu #TahuBatasnya saat mengonsumsi minuman beralkohol dan hanya menyesap bir resmi yang jelas asal usulnya.

RY

ViaNewsArticleInsiders

Share this :