Tips Buat Kamu Yang Akan Melakukan Beer Tasting (part 1)
By • Friday, 24 April 2015
Tags : / / /

Bisa jadi, suatu saat nanti, kami mengundang kamu beer tasting. Nyicipin aneka bir. Bisa jadi. Nah, tapi kamu tahu nggak sih kalau banyak banget faktor yang bisa memengaruhi indera pengecap dan pencium kita? Oleh sebab itu, simak dulu deh sejumlah hal yang bisa kamu pelajari sebelum undangan beer tasting dari kami nyampe ke kamu!

  1. Mulai dengan bir yang mild, memiliki citarasa lebih manis, sebelum akhirnya beralih ke bir yang lebih rich dan bercitarasa pahit.

Sebab, kalau kamu memulai dengan rasa yang sangat rich – atau pahit, indera pengecapmu akan terstimulasi berlebihan sehingga akan jadi kurang sensitive terhadap rasa yang cenderung lembut.

  1. Jangan merokok sebelum atau di sela-sela beer tasting.

Bukan hanya asap langsung yang dapat merusak citarasa dan aroma bir, tapi memang kebiasaan merokok akan menjadikan indera pengecap tak dapat berfungsi optimal.

  1. Hindari parfum atau minyak wangi.

Intinya, segala sesuatu yang memiliki aroma tajam, akan memberikan efek merusak pada saat menyicipi bir.

  1. Hindari makanan dengan kadar garam & minyak yang tinggi, sebelum atau di sela-sela beer tasting.

Residu yang tertinggal di bibirmu akan merusak rasa yang seharusnya kamu dapatkan. Dan, percaya nggak, lipstick maupun lip balm juga menghasilkan permasalahan yang sama lho!

  1. Siapkan plain crackers atau baguette (roti perancis)

Jadi, plain crackers maupun baguette ini dikenal sebagai palate cleanser alias pembersih citarasa di lidah. Atau, bisa juga minum sedikit air yang agak dingin.

  1. Minum dari gelas yang benar-benar bersih.

Gelas yang baru kamu ambil dari tempat cucian, nggak selalu berarti bersih lho! Residu sabun atau sisa air yang mungkin saja masih tertinggal dapat menaikkan jumlah foam dalam bir nanti. Jadi ada baiknya kamu bilas dulu sekali lagi gelas yang akan digunakan dengan air dingin.

  1. Jangan bekukan gelar birmu.

Emang, nggak ada yang ngalahin segarnya minum bir dari gelas yang baru dikeluarin dari freezer; apalagi di tengah hari yang panas terik. Tapi, kalau ini ceritanya adalah kamu lagi nyicipin aneka bir (yeap, namanya juga beer tasting!), yang harus kamu jaga justru ya indera pengecapmu. Semakin dingin bir yang disajikan, aromanya pun akan terkunci hingga tak seutuhnya keluar. Padahal, sehubungan fakta bahwa indera pencium terkait erat dengan indera perasa, maka hal ini pun akan berpengaruh besar pada sensor otak kita. Temperatur rendah (dingin) pula akan membuat lidah menjadi kebal; sulit merasakan sesuatu dengan normal lagi. Jadi baiknya memang dingin, tapi tidak berlebihan. Eits, tapi kalau ceritanya bukan dalam rangka beer tasting, alias memang sedang disajikan oleh tuan rumah – misalnya – ya kita terima saja bagaimana pun temperaturnya ya kan? 😉

  1. Minumlah di bawah cahaya yang cukup & baik.

Cahaya memegang peran penting karena cahaya memiliki efek dramatis pada penampakan bir. Hal ini krusial karena memang, matalah yang harus pertama kali dimanjakan. Cahaya alami berwarna kekuningan seperti cahaya lilin membuat warna bir menjadi lebih kaya hingga meningkatkan selera. Sebaliknya, cahaya warna putih seperti lampu neon, akan membuat bir tampak hambar dan tidak menarik.

  1. Gunakan gelas yang sesuai.

Terdengar aneh ya? Hm. Semudah ini lho contohnya; pernah kebayang nggak kalau kamu disajikan champagne di gelas plastik? Bedakan dengan jika champagne dituangkan di gelasnya di mana gelas tersebut akan menahan karbonasi yang ada dan menjaga buih hingga di sesapan terakhir. Ada beberapa faktor penting pada gelas yang memang sengaja diciptakan untuk menikmati minuman-minuman tertentu, yakni area permukaannya, kedalamannya, hingga bentuk gelas secara keseluruhan. Untuk menikmati bir bercitarasa ringan seperti pilsner di gelas kaca yang tinggi. Ini akan membantu melepaskan aromanya yang halus secara perlahan, langsung ke hidungmu saat kamu meminumnya. Untuk menikmati bir yang lebih aromatik atau bercitarasa kaya seperti ale, pilih gelas wine atau goblet demi membiarkan aromanya secara bebas tertuang dan dapat langsung terhirup secara keseluruhan. Sedangkan, banyak bir dengan intensitas medium seperti pale ale, stout, porter atau dark lager, dapat dinikmati di gelas pint berukuran 16oz karena ukuran penampangnya yang lebar dengan proporsi yang baik.

  1. Tuangkan bir dalam waktu yang cepat untuk membuat foam yang cukup.

Sebagian orang saat menuangkan bir ke gelas, seringkali terlalu pelan dari samping sehingga justru membuat aromanya tidak keluar dari gelas. Walaupun memang, sebaiknya, kamu juga tidak menuangkannya terlalu cepat sampai mengeluarkan semua karbonasinya terlalu cepat. Karena tiap bir memiliki tingkat karbonasi yang berbeda-beda, mulailah dengan menuangkannya perlahan, lantas secara bertahap meningkat menjadi lebih cepat untuk setiap saat dapat menciptakan foam yang baik dengan ketebalan sekitar 2 jari.

Teruskan membaca artikel ini ke sini.

Share this :