Beer Goggles: Mitos Atau Fakta?
By • Thursday, 27 February 2020
Tags : / / / /

Bagi para penikmat bir sejati, mungkin sering mendengar atau mengalami fenomena menarik ini. “Beer Goggles” adalah sebuah konsep yang isinya adalah, orang-orang di sekitar kamu jadi lebih “menarik,” “cantik,” atau “ganteng” setelah kamu menikmati 1 atau 2 gelas bir.

Sebuah penelitian di Inggris baru-baru ini merilis hasil penelitian mereka yang menyebutkan bahwa konsep ini mungkin “ada benarnya.” 

Para ahli psikologi dari Universitas Edge Hill melakukan sebuah uji coba berbasis komputer untuk hal ini. Professor Derek Heim dan Dr. Rebecca Monk melakukan penelitan di bar dan pub lokal di sebuah area kampus. Penelitian dilakukan dengan bertanya pada partisipan untuk merespon pada suatu stimuli sambil mengacuhkan foto dengan gambar wajah yang menarik dan kurang menarik.

 

 

Mereka diminta untuk mengurutkan 200 wajah berdasarkan tingkat daya tariknya. Peserta adalah mereka yang memiliki demografi yang setara dengan objek gambar yang diberikan.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Psychology Of Addictive Behaviors itu menemukan bahwa peserta studi yang sadar, lebih tertarik pada wajah-wajah yang menarik. Sementara ketertarikan mereka yang sedang dalam pengaruh minuman terbagi rata pada wajah yang menarik dan kurang menarik.

Dengan menggunakan tolak ukur yang tidak langsung pada tingkat ketertarikan, penelitian ini mampu mengatasi kelemahan pada penelitian serupa yang pernah ada sebelumnya. Pada penelitian yang pernah ada sebelumnya, seringkali terjadi hambatan pada konsistensi hasil. Terlebih lagi, terbatas karena hanya bertanya langsung tentang seberapa menarik orang-orang di sekitarnya.

Telah diketahui bahwa wajah-wajah yang menarik bisa menyedot fokus perhatian seseorang. Namun dalam penelitian ini ditemukan bahwa alkohol mampu mengurangi dampak tersebut.

Lebih dari 120 orang peserta, baik yang sadar maupun yang dalam pengaruh alkohol diminta untuk memperhatikan posisi dari huruf “T.” Pada saat yang sama, mereka diharuskan untuk mengacuhkan gambar wajah-wajah yang hadir bersamaan di layar.

Hasilnya adalah, mereka yang sedang dalam pengaruh minuman menunjukkan tanda-tanda diskriminasi yang lebih rendah dalam hal menentukan wajah seperti apa yang lebih menarik perhatian mereka.

 

 

Penemuan ini pun ternyata bukan tanpa dukungan. Pada tahun 2003, sebuah penelitian dilakukan terhadap 80 orang siswa kampus yang heteroseksual. Mereka dibawa ke suatu bar atau restoran dan diminta untuk melihat gambar laki-laki dan perempuan, kemudian menilai tingkat daya tariknya.

Hasilnya tidak mengejutkan, peserta, baik laki-laki dan perempuan yang telah mengkonsumsi alkohol cenderung lebih “murah hati” dengan penilaian mereka.

Hmm.. jadi besar kemungkinan, dalam kondisi tersebut kita jadi lebih halus ketika menilai daya tarik seseorang. Baiknya kamu bisa menjadikan hal ini bahan obrolan bersama sesama penikmat bir lainnya. Atau kamu bisa uji coba kecil-kecilan sebagai bahan permainan menarik sembari menikmati bir, asal tetap #TahuBatasnya dong!

Via: American Craft Beer

Share this :