Beer Trip: Beerfest Asia 2015
By • Tuesday, 7 July 2015

Kabar mengenai Beerfest Asia 2015 yang diselenggarakan di Singapura akhir pekan lalu (25 Juni-28 Juni 2015) tanpa sengaja saya ketahui di menit-menit terakhir saat ingin melakukan perjalanan liburan bersama keluarga. Andri Katob, kawan baik saya yang kebetulan menetap di sana dan sudah menjadi warga negara Singapura, memberitahukan via WhatsApp bahwa acara liburan saya bersama keluarga nanti ke Singapura tepat bersamaan dengan Beerfest Asia 2015. Suatu kebetulan banget!

2 hari sebelum berangkat, saya iseng-iseng ngintip via web Beerfest Asia untuk sekedar mendapatkan gambaran seperti apa acaranya nanti di sana. Hal pertama yang saya cari adalah venue tempat acara berlangsung dan berapa harga tiketnya. Marina Promenade, seperti yang tertera di web tersebut, menjadi tempat berlangsungnya Beerfest Asia. Dan harga tiket yang dipatok bervariasi, mulai dari $15 Sing sampai yang termahal seharga $180 Sing, tergantung hari apa mau datang dan paket apa yang mau diambil. Saya memutuskan untuk membeli tiket secara go show saja nanti ketika sudah berada di sana. Karena kalau memesan via Sistic waktunya sudah tidak keburu.

Saya dan keluarga tiba di Singapura hari Kamis siang tanggal 25 Juni. Cuaca di Singapura cukup panas saat itu. Setelah selesai mengurus bagasi, kami lalu dijemput oleh Andri di Terminal 1 Changi. Setelah “berhaha-hehe” sejenak di mobil, kami lalu membahas soal kapan enaknya mengunjungi acara Beerfest tersebut. Jadwal liburan saya bersama keluarga terhitung cukup singkat, hanya 3 hari 2 malam di Singapura. Saya harus pintar-pintar mengatur jadwal dan mencari win-win solution supaya liburan bersama keluarga terpenuhi dan acara Beerfest Asia juga bisa saya sambangi.

Kawan saya menyarankan untuk datang ke Beerfest Asia tanggal 25 Juni, yang artinya Kamis malam ini setelah saya tiba di Singapura, bertepatan dengan dibukanya festival tersebut. Alasannya karena venue mungkin tidak akan terlalu padat karena esok harinya (Jumat-red) orang masih bekerja. Hmmm, masuk akal juga sih. Ok, akhirnya saya dan Andri memutuskan untuk datang ke Beerfest malam itu juga.

2

Sebelum pergi, saya sempat mengecek lagi via web harga tiket untuk malam itu. Ternyata tiket untuk 1 day advance pass seharga $20 Sing sudah ludes terjual. Masih tersisa 1 day standard pass yang dibandrol $30 Sing untuk 1 tiketnya. “Ok, ngga masalah,” kata saya dalam hati.

Beerfest Asia 2015 hari pertama dimulai dari jam 6 sore hingga jam 1 malam waktu Singapura. Saya dan Andri memutuskan untuk datang agak malam setelah selesai acara dinner bersama keluarga. Setelah mengantarkan anak dan istri kembali ke hotel, kami segera meluncur ke Marina Promenade yang letaknya persis menghadap Marina Bay Sand hotel. Kami tiba sekitar jam 10 malam dan sempat nyasar sejenak saat mencari pintu masuknya. Tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan pintu masuk dengan gapura yang bertuliskan “WELCOME TO BEERFEST ASIA 2015” . We finally made it. Saat bergegas menuju ticket booth untuk membeli tiket, tiba-tiba ada seorang ibu keturunan India yang mencolek tangan saya dan berkata,”Hey, do you want to buy our tickets? We have two extra here and unfortunately our son is sick and he couldn’t come. I will sell it to you 16$ each, the same price like we bought from the internet.” Saya coba tawar seharga 30$ untuk 2 tiket tersebut dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kami saling berjabat tangan sebagai tanda kesepakatan. Rejeki anak metal memang nggak jauh. Rasanya seperti ketumpahan bir segalon bisa mendapatkan tiket masuk Beerfest seharga $16, mengingat kurs Rupiah terhadap Dollar Singapura saat itu mencapai Rp 10.050,-

14

9Sebelum masuk ke tempat berlangsungnya festival, pengunjung sudah dijejali oleh tata tertib festival yang ditempel di beberapa sudut tempat, salah satunya adalah larangan untuk merokok di dalam area festival. Buat yang ingin merokok, disediakan satu spot area khusus, sehingga tidak mengganggu pengunjung lainnya yang tidak merokok.

1

Beerfest Asia menempati lahan seluas kurang lebih 1000M2. Berdiri tepat di atas landasan sirkuit F1, festival ini dibagi menjadi 4 area: Rock Marquee, Blues Marquee, Games Marquee, dan Comedy Lounge. Saat melewati security check, pengunjung akan langsung berhadapan dengan area Rock Marquee. Di area ini, yang sepertinya juga menjadi main area, terdapat satu panggung yang cukup besar dan beberapa meja yang tertata rapi menghadap panggung. Lalu ada beberapa beer booth seperti Singha, Desperados, Archi Pelago, sampai Jagermeister pun ada di area ini. Saat berkeliling di Rock Marquee, AbbaFab, band tribute asal Australia yang khusus memainkan repertoire ABBA, menjadi salah satu tontonan yang cukup menarik. Tidak saja memainkan musik yang nyaris mirip dengan ABBA versi aslinya, kostum hingga gaya humor di panggungnya pun benar-benar mendekati band pop legendaris asal Swedia ini. Oh iya, satu lagi yang unik dari Beerfest Asia 2015 ini adalah line up band yang kebanyakan didominasi oleh band-band tribute. Selain AbbaFab tadi, ada juga Lez Zeppelin yang memainkan nomer-nomer lawas dari Led Zeppelin, The Australian Blues Brothers & Soul Sisters sebagai impersonator dari The Blues Brothers, dan tidak ketinggalan band tuan rumah yang seluruh personilnya perempuan dan memainkan lagu-lagu dari Red Hot Chili Peppers, Rock Rosettes.

10

13

5

3

Bergeser ke arah kanan dari Rock Marquee, saya menuju ke area yang dinamakan Blues Marquee. Saat hendak berjalan ke area ini, saya sempat melihat seorang pemuda (sepertinya warga lokal Singapura) yang sedang menyender di tembok, setengah membungkuk, dan muntah. Wow! Kelihatannya dia datang dari awal acara dan sudah mengkonsumsi beratus-ratus botol bir haha!

Suasana di Blues Marquee mirip dengan Rock Marquee namun ruangannya berukuran lebih kecil dan atmosfirnya jauh lebih intim. Pride (In the Name of Love), salah satu nomer klasik dari U2 yang sedang dibawakan oleh salah satu band Top 40 lokal, terdengar cukup lantang dari depan panggung, menyambut kami saat masuk ke Blues Marquee area. Buat saya pribadi, setelah tadi sempat mampir ke Rock Marquee, area di sini jauh lebih menyenangkan. Banyak produk-produk bir, yang kebanyakan memang buatan microbrewery, yang sebelumnya saya tidak pernah dengar pun mencicipi. Salah satunya adalah Trooper Beer, bir asal Inggris yang dibuat oleh Robinson Brewery, sebagai bentuk penghormatan terhadap dewa heavy metal Britania Raya, Iron Maiden.

4

7

6

Harga dari masing-masing bir yang dijual selama festival pun sebenarnya tidak tergolong mahal. Kisaran dari 8$ Sing hingga $10 Sing. Dan pengunjung juga bisa melakukan beer tasting melalui gelas sloki cukup dengan membayar seharga $1 sampai $2 Sing. Ada sekitar 400 macam bir dari berbagai negara di festival ini. Sayang, saya tidak menemukan satu pun bir lokal asal Indonesia yang ikut berpartisipasi di event yang cukup bergengsi di wilayah Asia Tenggara ini. Entah karena kurang mendapatkan informasi atau memang tidak ingin ikut saja.

Selesai menyambangi 2 area tadi, saya kembali berkeliling untuk mengeksplorasi hal-hal menarik yang ada di festival ini. Tepat di belakang area Rock Marquee, ada satu area yang bernama Game Marquee. Di area ini memang diperuntukkan sebagai area permainan seperti beer pong dan foosball. Lalu ada Comedy Lounge buat pengunjung yang mau menonton stand up comedy. Sayang sekali, karena saya datang sudah cukup larut, saya tidak sempat untuk menonton stand up di sini. Padahal sepertinya bakal lucu banget, comic Singapura diadu melawan comic Malaysia.

8

2.5 jam berada di festival bir ini lumayan membuat kami tipsy. Tidak terlalu mabuk tapi lumayan lah. Saya sendiri mencicipi kurang lebih sekitar 10 macam bir, termasuk beberapa kali beer tasting dan sulitnya menahan godaan Jagermeister dingin. Karena keterbatasan waktu, saya tidak sempat untuk menyambangi kembali Beerfest Asia di 3 hari berikutnya. Tapi secara keseluruhan, festival ini salah satu festival yang cukup fun untuk saya, di luar festival musik. Mudah-mudahan suatu hari nanti Indonesia bisa membuat festival bir sekelas Beerfest Asia ini. Mudah-mudahan…

-7-

Share this :