Mungkin tidak banyak cerita yang pernah kita dengar di sini tentang bagaimana sebuah tempat pembuatan bir mampu berkontribusi dalam hal perubahan sosial, kali ini kami berbagi cerita dari negeri Matahari Terbit untuk kamu.
Bayangkan sebuah tempat yang dikenal luas karena reputasinya sebagai tempat yang seringkali rusuh akibat pengaruh minuman beralkohol. Keputusan untuk mendirikan tempat pembuatan bir di tempat seperti itu akan terdengar kurang bijak. Namun hal ini justru dilakukan oleh Derailleur Brew Works, sebuah produsen bir asal Osaka yang tidak gentar.
Setelah perang dunia kedua, lapangan pekerjaan sangat sulit didapat dan makin kering setelah Jepang dihantam krisis ekonomi pada tahun 1999. Tempat pembuatan bir itu lahir di Osaka, dari sebuah tempat yang dulunya digunakan sebagai rumah panti jompo yang berlokasi di Nishinari.
Derailleur Brew Works tengah dalam perjalanan menuntaskan misi untuk mengubah tempat dengan reputasi negatif itu dengan membantu warga lokal yang terlupakan dan tanpa pekerjaan.
Warga Nishinari yang terpuruk secara ekonomi juga dihadapkan dengan permasalahan lain seperti ketergantungan dengan narkoba dan alkohol, bahkan penyakit mental dan disabilitas.
Akinori Yamazaki, pemilik pembuatan bir itu pun mengatakan bahwa jumlah penyandang disabilitas terus bertambah. Hal ini membuat mereka sulit mendapat pekerjaan meski mereka mampu secara fisik. Derailleur Brew Works menimbang bahwa mereka masih memiliki kemampuan untuk bekerja dari pengetahuan yang mereka dapatkan ketika muda.
Tempat yang juga melayani perawatan khusus lanjut usia itu menampung pekerja dengan usia lanjut untuk turut bekerja, dan perlahan membiasakan mereka menukar bir dengan kopi setiap pagi. Hingga kemudian tempat tersebut menjadi pusat pekerjaan yang tidak resmi.
Lama kelamaan, sebagian pekerja yang memiliki pengalaman membuat bir kriya mengusulkan untuk mendirikan tempat peracikan bir. Usaha ini berbuah manis, para peracik bir yang peduli turut membantu Derailleur Brew Works untuk mendapatkan pinjaman dari bank dan kemudian menghasilkan produk pertama mereka. Bir yang dinamai Nishinari Riot Ale, berjenis American Pale Ale.
Derailleur Brew Works mempekerjakan sekitar 70 orang, sebagian besar adalah penyandang disabilitas dan penyakit mental. Tempat pembuatan bir ini juga memiliki 3 kedai minum, dimana para pekerja diberi kesempatan untuk menerima pelatihan untuk melakukan tugas-tugas seperti menempelkan stiker label, meracik bir, mengantar dan menjual pesanan, hingga menyajikan makanan.
Jadwal kerja disesuaikan dengan seberapa berat penyakit yang mereka derita. Bagi yang bekerja penuh waktu diberikan 4 hari dalam 1 minggu. Hal ini jauh lebih baik dari sekedar membiarkan mereka menganggur di rumah.
30 macam jenis bir telah dibuat oleh Derailleur Brew Works dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Meskipun hanya dijual di area Osaka, namun kini pasar mereka tengah meluas hingga Tokyo dan Kyoto. Para penikmat bir di Jepang menerima produk mereka dengan baik, bahkan bir-bir mereka memenangkan 7 hadiah pada acara Japan Great Beer Awards dan 2 medali perak pada acara International Beer Cup tahun 2018.
Tentunya cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi kamu yang mungkin ingin memulai bisnis bir dengan dampak sosial yang positif. Membangun usaha dengan niat mulia pun akan berbuah baik jika terus dilakukan. Dukung terus produsen bir lokal ya, suatu hari kita semua bisa membuat perubahan seperti yang dilakukan oleh Derailleur Brew Works.
Via: TheGuardian
Copyright Beergembira.com. All rights reserved. 2024.