Gawat! Jika Terus Begini Jerman Akan Kehabisan Botol Bir!
By • Thursday, 25 October 2018

Mungkin pepatah “sudah jatuh tertimpa tangga” ini berlaku untuk Jerman. Pasalnya, dalam kurun waktu singkat negara asal bir Erdinger ini sedang diserbu berbagai macam cobaan. Contohnya saja, beberapa waktu lalu saat Mesut Ozil memutuskan untuk hengkang dari timnas Jerman karena rasisme yang menimpa dirinya. Lalu kanselir Jerman – Angela Merkel sempat bersitegang dengan presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan yang paling krusial dari semua ini adalah para pembuat bir di Jerman mengatakan bahwa mereka mulai kehabisan botol bir dalam proses produksi mereka.

via GIPHY

Alasannya? Kebanyakan orang Jerman tidak suka menggunakan kaleng saat menyesap bir. Mereka lebih menyukai kenikmatan menenggak bir langsung dari botolnya. Dari kebiasaan tersebut akhirnya muncul sebuah peraturan untuk membayar deposit tiap botol bir yang mereka beli yang nantinya biaya tersebut akan dikembalikan dengan menebus botol yang telah digunakan.

Hal tersebut merupakan efek dari kebiasaan masyarakat Jerman yang enggan untuk mengembalikan botol bir yang telah mereka habiskan. Jika hal ini terus berlanjut Jerman bisa benar-benar kehabisan botol dan kesulitan dalam proses distribusi.

Botol bir sendiri biasanya dipesan setahun sebelumnya dan bagi para pemilik usaha bir kecil membeli botol tidak bisa dalam jumlah kecil dan hal yang mereka lakukan agar bisnis mereka bisa tetap berjalan adalah dengan membuat para pelanggan mengembalikan botol bekas mereka ke pengecer.

Dari laman facebook, produsen bir Moritz Fiege membuat postingan bertuliskan “kami butuh bantuan kalian! Cuaca yang baik + bir nikmat = banyak yang kehausan. Meskipun kami membeli botol baru secara rutin, saat ini kami sedang kehabisan botol. Jadi tolong kembalikan botol kosong Moritz Fiege sebelum kalian pergi berlibur musim panas. Jadikanlah ini moto kalian: kembalikan botol kosong, lalu pergi liburan!”

 

View this post on Instagram

 

A post shared by D e n n i s Y. (@d3n.yi) on

Belakangan ini bir memang sedang mengalami krisis di Eropa. Bahkan salah satu produsen bir di London dipaksa untuk membatasi jumlah penjualan mereka dikarenakan menipisnya CO2 di Inggris.

Kekurangan ini disebabkan karena adanya rencana penutupan pabrik amonia. Selain itu, penutupan beberapa pabrik bio-etanol di seluruh Eropa juga menyebabkan berkurangnya produksi bir di London karena pabrik ini juga yang memasok CO2. Pada bulan Juni 2018, di Eropa Utara hanya tersisa lima produsen CO2 yang masih beroperasi sementara itu Inggris harus bertahan dengan satu produsen CO2 yang masih beroperasi.

Untungnya saat ini hal tersebut sedang dalam proses penanganan yang baik dan dari kejadian ini kita dapat ditarik kesimpulan bahwa penggemar bir juga harus bijak saat menyesap bir dan tetap ikuti peraturan yang berlaku dimana pun itu agar masalah seperti ini tidak ada lagi di masa yang akan datang. Gimana, setuju? Jangan lupa juga untuk bagikan artikel ini ke teman sesama penikmat bir mu ya!

RY

Via: Food & Wine

Share this :