Beberapa tahun lalu Indonesia sempat dilanda demam matcha. Apapun itu, martabak, latte, mie, sate, steak, apapun yang terbuat dari olahan matcha akan diserbu oleh para kulinerian atau apalah istilah bagi anak-anak usia tanggung yang doyan icip-icip olahan makanan atau minuman dengan bahan tumbuhan ini.

Namun, apa sebenarnya matcha itu? Dikutip dari Kompas, seorang pakar teh-Ratna Somantri menyebutkan bahwa matcha adalah teh hijau bubuk dari Jepang yang dibuat dari teh khusus dan diolah dengan treatment spesial.

Lalu, bagaimana dengan matcha beer? Matcha beer sendiri sudah cukup populer pada beberapa bar di Jepang, dan biasanya terbagi menjadi dua bentuk pengolahan bir matcha. Bentuk pertama matcha di-brew langsung ke dalam bir saat sebelum proses fermentasi. Dan yang ke dua matcha dituangkan ke dalam segelas bir setelah beberapa menit disajikan.

Dari ke dua bentuk tersebut memberikan sensasi yang berbeda pula saat disesap, untuk cara yang pertama hasil rasa yang kamu dapatkan akan lebih halus dan dominan. Sementara untuk cara dituangkan langsung akan terasa lebih tajam dan hal itu langsung bisa terlihat dari ekspresimu dari awal sesapan.

Tren tersebut juga sudah diikuti beberapa perusahaan bir besar di Jepang seperti Kinshachi dan Yebisu yang memproduksi matcha beer-nya dalam kemasan botol. Tapi, ternyata tren kekinian ini juga berimigrasi hingga ke salah satu toko ramen-Ichiran di Amerika Serikat yang meracik bir matcha versi mereka. Lalu, diikuti oleh MatchaBar di Brooklyn yang sesekali menawarkan menu spesial matcha-infused beer dan 29B Teahouse di Manhattan yang meracik bir matcha dengan ceremonial-grade matcha yang terkenal matcha kualitas tertinggi.

Nih, walaupun kelihatannya membuat matcha beer ini nggak begitu berbeda jauh seperti saat menyampurkan jenis minuman lain pada segelas bir. Tapi menurut Ramirez seorang bartender, membuat matcha-infused beer agak sedikit tricky. Ia mengatakan untuk meracik segelas bir dengan matcha ia perlu mengadopsi teknik tradisional Jepang saat menyiapkan segelas teh hijau. Salah satunya, mengaduk matcha tersebut dengan kuas bamboo dalam mangkuk teh khusus. Setelah itu baru dituangkan pada bagian teratas bir. Dimana menurut Ramirez dia juga harus memperhatikan tingkat karbonasi bir. Kebayangkan complicated-nya?

Menurutnya juga mengolah bir matcha lebih mudah dengan jenis bir yang lebih light-seperti rice lager yang nggak akan memudarkan ketajaman rasa matcha. Dan satu lagi yang perlu diingat “Matcha is a superfood”, menikmati apapun dengan campuran matcha berkualitas dapat memberikan manfaat baik bagi kesehatan tubuhmu. Jadi, apalagi jika dicampurkan dengan bir?Namun tentu dengan dinikmati secara #TahuBatasnya ya!

Selain itu, coba bagikan opinimu apakah matcha beer juga bisa jadi salah satu bir favorit jika ada di Indonesia?

SC

Via: OCT