Pernah menemukan suatu kondisi di mana kamu pergi ke sebuah bar dan saking banyaknya pilihan sehingga sulit untuk menentukan minuman apa yang hendak kamu beli? Langkah pertama yang mungkin dilakukan adalah bertanya kepada bartender mengenai opsi bir apa yang kira-kira sesuai dengan pilihanmu. Namun terkadang ada beberapa bartender yang mungkin kurang paham dengan beberapa jenis bir yang tersedia, sehingga pilihanmu jatuh ke minuman bertajuk cider karena namanya yang terdengar unik dan belum pernah kamu dengar sebelumnya. Oke, supaya kita tidak terlalu salah melangkah lagi dalam memilih minuman, ada baiknya kita mengetahui apa itu bir dan cider.
Bir, seperti yang sudah kita ketahui secara luas, adalah salah satu minuman paling populer, selain dari air putih tentunya, serta kopi dan teh. Tidak saja dikonsumsi di banyak belahan dunia, bir juga termasuk salah satu minuman tertua yang pernah dibuat di planet ini. Bir dibuat dengan menggunakan air sebagai 90% bahan bakunya lalu ditambahkan dengan campuran hops, gandum, dan ragi. Jadi kalau ada yang mengatakan bir dibuat dengan bahan methanol, ada baiknya orang tersebut kamu suruh banyak membaca dan menggali informasi lebih jauh di internet supaya tidak salah kaprah dan membabi buta dalam memberikan informasi mengenai bir.
Dalam membuat sebuah bir atau yang dikenal dengan istilah brewing, ada empat tahapan yang harus dilalui. Tahap pertama adalah tahap di mana gandum atau pilihan direndam, dicampur, dan diaduk dengan air lalu dipanaskan hingga enzim starch dalam gandum tersebut berubah menjadi gula lalu disaring. Hasil saringan tersebut disebut wort atau malt sugar. Di tahap kedua dikenal dengan nama proses fermentasi. Ragi ditambahkan ke dalam wort yang sudah didinginkan hingga 8 derajat celcius yang menyebabkan terjadinya proses konversi gula menjadi alkohol. Proses fermentasi ini bisa berlangsung 7 hingga 21 hari, tergantung dari tipe bir. Setelah dua proses tersebut, proses pendinginan atau maturasi menjadi proses berikutnya yang bertujuan untuk mengeluarkan rasa dan kejernihan dari bir serta membuat kesegaran bir menjadi tahan lama. Tahapan terakhir yang dilakukan adalah proses bottling di mana bir yang sudah jernih lalu diisi ke dalam botol, kaleng, atau barrel dengan menggunakan mesin otomatis untuk menjaga bir selalu dalam kondisi higienis.
Nah, sepertinya sudah cukup jelas ya penjelasan singkat apa itu bir. Sekarang kita beralih ke apa itu cider. Di Amerika, minuman yang dikenal dengan sebutan apple cider adalah minuman yang diperoleh dari proses pemotongan buah apel yang kemudian dihaluskan menjadi cairan yang kita sebut juice. Hasil dari juice ini biasanya berbentuk bubur apel berwarna kecoklatan dan umurnya tidak bertahan lama sehingga harus disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu tertentu. Proses ini yang kemudian dikenal sebagai cider di Amerika.
Beda negara biasanya juga terdapat perbedaan mengenai hasil proses sebuah minuman. Di Inggris, cider lebih umum dikenal sebagai minuman beralkohol. Proses pembuatannya sendiri sama-sama menggunakan bahan utama buah apel. Apel dihaluskan dan di-pressing untuk menghasilkan ekstrak dari buah tersebut. Dan untuk proses fermentasinya, para pembuat cider di sana juga kerap menggunakan tambahan ragi untuk meningkatkan dan mempercepat fermentasi, Sari alaminya pun memungkinkan proses fermentasi gula yang terjadi secara otomatis di bawah kondisi alam yang normal.
Yang menjadi perbedaan utama dan mendasar dari bir dan cider adalah bahan baku yang digunakan untuk proses pembuatannya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bir dihasilkan dari proses fermentasi gandum sementara cider diperoleh dari hasil fermentasi apel. Bir juga menggunakan banyak bunga hops sebagai penambah rasa serta ragi untuk membantu proses fermentasinya. Di sisi lain, proses fermentasi cider justru dibiarkan sendiri secara alami mengingat kandungan gulanya yang cukup tinggi yang dapat mempercepat proses fermentasi itu sendiri. Memang terkadang ragi juga ditambahkan ke dalam proses fermentasinya namun jumlahnya tidak sebanyak seperti dalam proses pembuatan bir.
Warna dan rasa juga menjadi faktor pembeda dari kedua minuman ini. Cider umumnya terasa lebih manis dibanding bir. Di sisi lain, bir banyak diproduksi dengan berbagai varian seperti lager dan ale yang kita kenal pada umumnya. Cider biasanya berwarna kuning, oranye, atau cokelat, sementara warna dari bir justru tergantung dari warna malt-nya.
Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa cider yang dirilis secara lokal seperti Albens Cider dan Sunray Cider. Albens Cider sendiri merupakan cider asli Indonesia yang pertama dengan tiga varian seperti Original Cider, Apple & Strawberry, dan Apple & Mango.
Makin penasaran kan dengan rasa cider? Buruan temukan di bar-bar kesayanganmu. Ingat ya, tetap minum dengan bertanggung jawab. Cheers, guys!
Albens Cider image: https://albenscider.com/
Copyright Beergembira.com. All rights reserved. 2024.