Peranan Bir dalam Mempererat Hubungan Bagi Masayarakat Kuno
By • Thursday, 23 May 2019

Keberadaan bir bagi masyarakat modern saat ini bisa dikatakan sebagai sebuah kebutuhan. Bagaimana tidak, setelah menjalani aktivitas yang berat, menikmati segelas bir favorit memang mampu untuk menghilangkan stres dan memperbaiki mood seseorang asalkan dinikmati dengan #TahuBatasnya. Selain itu bir juga kerap kali disajikan dalam berbagai pesta ataupun acara lainnya.

Namun, sebagai salah satu minuman fermentasi yang sudah ada sejak awal peradaban, bir memiliki peranan yang lebih penting dalam kehidupan sosial masyarakat kuno dan seringkalu menjadi komponen yang diperlukan dalam berbagai ritual sakral. Hal ini telah diperkuat dalam sebuah penelitian terhadap peninggalan Kekaisaran Wari.

Sekitar 20 tahun lalu, tim peneliti dari Field Museum menemukan situs pembuatan bir kuno di Cerro Baul, yang terletak di Kawasan pegunungan selatan Peru. Bir yang diproduksi itu merupakan minuman dengan kandungan alkohol yang rendah dan memiliki rasa asam yang disebut Chicha. Chicha terbuat dari bahan-bahan yang rumit dan bersifat tidak tahan lama. Chicha hanya dapat dikonsumsi seminggu setelah diproduksi.

Hal ini membuat Chicha tidak dapat disebarkan secara luas ke daerah lain. Bagi yang ingin menikmatinya, harus datang langsung ke Cerro Baul, tepat saat festival tertentu. Berdasarkan bukti arkeologis, festival tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan dari masyarakat Wari, termasuk elit politik.

Singkat cerita, hal ini membuktikan bahwa keberadaan bir mampu membantu mempererat hubungan sosial dan menjaga keutuhan Kekasiaran Wari.

Menurutmu, apakah peranan bir bagi pecinta bir di Indonesia saat ini? Tuliskan opini kamu di kolom komentar, ya!

WFG

Via: KOMPAS

Share this :