Ragi dari Bir Abad ke-18 Digunakan untuk Bir Baru
By • Tuesday, 15 November 2016

Kalau kamu pernah bertanya bagaimana rasa bir dari abad ke-18, inilah waktunya kamu menjawab dengan minum bir ini.

Sekelompok peneliti telah mengembangkan sebuah bir bernama Preservation Ale, yang dibuat menggunakan ragi dari botol bir tertua di dunia. Botol bir tersebut diambil dari kapal karam Sydney Cove yang tenggelam pada tahun 1797.

Sydney Cove berlayar dari Kalkuta ketika kapal tersebut karam di Preservation Island, lepas pantai pulau Tasmania, Australia. Berita karamnya telah terdengar di tahun 1977 dan banyak yang mencari bangkai kapal tersebut selama beberapa dekade terakhir. Baru 20 tahun yang lalu, para penyelam menemukan 26 botol bir utuh dalam bangkai kapal tersebut.

r395_870_4000_5771_w1200_h678_fmax

Para peneliti kemudian mengambil sampel ragi dari satu botol dan membudidayakannya. Mereka lantas menggunakan ragi tersebut untuk membuat sebuah bir.

Tes genetik menunjukan bahwa ragi tersebut merupakan keluarga dekat dari ragi yang digunakan dalam Trappist Ale. Para peneliti mengatakan bahwa Preservation Ale memiliki rasa yang manis hampir mirip rasa cider dan sesuai dengan deskripsi sejarah abad ke-18.

Dari sudut pandang ilmiah, ini adalah kesempatan langka untuk mempelajari mikroorganisme dari beberapa generasi lalu dan bir ini dapat memberi banyak informasi mengenai pola makan serta tingkat kesehatan orang-orang dari abad 18. Para peneliti berencana untuk melanjutkan pelajaran mikroorganisme yang terdapat di botol bir dan botol-botol minuman lainnya yang juga ikut diangkut dari bangkai kapal.

Para peneliti ini juga tengah berdiskusi dengan beberapa brewery komersial, jadi sudah pasti Preservation Ale ini akan segera beredar di pasaran. Mari tunggu kabar baiknya ya!

LR

Via : The Washington Post

Share this :