Sejarah White IPA, Penggabungan Dari Dua Gaya Bir Yang Berbeda
By • Monday, 12 August 2019

Para pecinta bir tentunya sudah sangat familiar dengan India Pale Ale atau yang biasanya disingkat dengan IPA. Bir berjenis IPA merupakan sebuah bir pale ale yang dibuat dengan ekstra hop pada tahun 1700-an untuk menjaga cita rasanya dari perjalanan Panjang ke India. Dengan kata lain, IPA merupakan jenis bir ‘imperial’ pertama di dunia.

Namun, belakangan ini mulai muncul pula gebrakan terbaru di dunia bir. Jenis White IPA mulai menjadi perbincangan hangat oleh para pecinta bir. Meski begitu, mungkin masih banyak yang belum mengetahui mengenai jenis bir baru ini.

White IPA pada dasarnya merupakan perkawinan dua gaya bir yang berbeda, yaitu American IPA dengan karakter hop yang tinggi dan Belgian Wit berbasis gandum dengan cita rasa yang pedas dan menyegarkan. Pada mulanya, bir ini merupakan hasil karya kolaborasi dari dua pembuat craf beer.

Pada tahun 2010, Larry Sidor, brewmaster di Deschutes Brewery dan Steven Pauwels. Brewmaster di Boulevard Brewing berkumpul untuk mengembangkan resep kolaborasi. Deschutes dikenal karena minumannya yang hoppy, dan Boulevard dikenal dengan bir gandumnya. Mereka kemudian memutuskan untuk menggabungkan kekuatan mereka masing-masing dan menciptakan hal baru.

Setelah mereka menggabungkan resep eksperimental mereka yang meliputi penambahan serai, sage putih, ketumbar, dan kulit jeruk, mereka kemudian pulang dan memproduksi bir versi mereka sendiri. Deschutes memproduksi Conflux Series No.2 dan Boulevard dengan Collaboration No.2.

 

Meskipun lahir dari resep yang sama, namun keduanya diproduksi di brewery yang berbeda. Meski begitu, keduanya pun sukses dengan gebrakan terbaru mereka. Lima tahun kemudian, The Beer Judge Certification Program (BJCP) secara resmi mengakui White IPA sebagai gaya baru dari sebuah craft beer.

Sejak saat itu, brewery dari seluruh dunia mulai mengikuti jejak mereka dan menciptakan White IPA versi mereka sendiri.

Dari sekian banyak White IPA yang ada, yang manakah yang menjadi favoritmu? Tulis jawabanmu di kolom komentar, ya!

WFG

Via: The Manual

 

Share this :