Inilah Kali Pertama Mengunjungi Brewery Bali Hai!
By • Wednesday, 14 November 2018

Pada tanggal 13 November kemarin, kami berkesempatan mengunjungi sebuah pabrik bir lokal yang berlokasi di daerah Bekasi. Pabrik bir tersebut bernama PT Bali Hai Brewery Indonesia. Para penikmat bir pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Bali Hai bukan? Pabrik bir lokal yang telah berdiri sejak tahun 1975 ini memiliki empat produk andalan mereka yaitu Draft Beer, Bali Hai, Panther dan El Diablo.

Ini adalah pertama kalinya PT Bali Hai Brewery Indonesia mengundang awak media untuk berkunjungi ke brewery mereka. Bukan hanya kami, beberapa awak media lainnya juga diundang untuk menghadiri brewery tour ini. Mau tahu kegiatan apa saja yang kami lakukan saat berkunjung ke brewery PT Bali Hai Brewery Indonesia? Simak terus artikel ini ya!

Saat kami tiba di PT Bali Hai Brewery Indonesia, kami langsung menuju ke meeting point. Di meeting point, kami dipersilahkan untuk mengisi bangku-bangku yang telah disediakan oleh PT Bali Hai Brewery Indonesia. Di meja terdapat lima buah jenis malt yang mereka gunakan dalam membuat bir yaitu Aroma malt, Munich malt, Chocolate malt, Pilsner Malt dan Crystal malt.

Saat di meeting point, kami bertemu dengan Bapak Erwin Ruffin selaku Marketing Manager di PT Bali Hai Brewery Indonesia dan ia menceritakan kepada kami mengenai bir pertama yang mereka ciptakan yaitu Draft Beer yang hadir di Indonesia pada tahun 1988. Setelah Draft Beer, dilanjutkan dengan memproduksi Bali Hai Premium, Panther dan yang paling muda adalah El Diablo yang dirilis pada tahun 2012.

Sejak tahun 1995 Bali Hai telah melakukan ekspansi pasar dan produk yang mereka hasilkan sudah meluas ke berbagai negara diantaranya adalah negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Jepang. Tidak berhenti sampai disitu saja, pada tahun 2016 hasil produksi BHBI sudah dapat dinikmati di lebih dari 20 negara di dunia diantaranya adalah Korea Selatan, Dubai hingga Kamchatka, Siberia dan beberapa negara lainnya.

Setelah diberikan penjelasan singkat mengenai BHBI, kami memulai brewery tour yang dipandu oleh Bapak Kurnia selaku brew&cellar manager di BHBI dan sebelum kami memulai brewery tour di BHBI kami diberikan beberapa peralatan keamanan sebelum masuk ke pabrik seperti kacamata pengaman, ear plug dan juga headphone untuk berkomunikasi.

Kami bersama Pak Kurnia dan juga awak media lain memulai tur kami, tentunya setelah semua alat yang diberikan terpasang. Tujuan awal perjalanan kami adalah malt intake yaitu sebuah tempat untuk mengumpulkan raw material atau bahan-bahan mentah. Di malt intake terdapat truk kontainer pengangkut barley yang nantinya akan dijadikan malt. Setelah itu bahan-bahan tadi ditempatkan ke dalam silo yang cukup besar.

Kami-pun melanjutkan perjalanan kami menuju sebuah tempat bernama raw material handling, di tempat ini bahan-bahan mentah disaring lalu setelah itu barley akan di ubah menjadi mash. Setelah proses tersebut, mash dikirim keruangan yang bernama brew house.

Di brew house suhu yang kami rasakan terasa cukup panas karena di sinilah semua proses brewing dilakukan mulai dari perebusan mash, pemecahan malt hingga menghasilkan wort, penambahan hop hingga menurunkan suhu, dari suhu yang tinggi yaitu sekitar 100 derajat diturunkan hingga sembilan derajat.

Mash tersebut diproses menggunakan empat jenis tangki yang bernama mash tun, lauter tun, holding vessel, wort kettle dan whirlpool. Pengolahan raw material hingga menuju whrilpool membutuhkan waktu sekitar enam jam. Setelah proses tersebut selesai, whrilpool membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk menurunkan suhu hingga sembilan derajat.

Lalu tujuan kami berikutnya adalah cellar. Cellar merupakan tempat penyimpanan hasil dari brew house. Cellar berfungsi menyaring dan memfermentasi malt dari brew house. Fungsi dari penyaringan disini agar bir yang dihasilkan nantinya tidak keruh saat di produksi.

Sementara itu, fermentasi dilakukan selama 28 hari agar cita rasa dan kualitas Bali Hai tetap terjaga. Menurut Pak Kurnia, ragi membutuhkan treatment khusus agar ragi tidak rusak. Ia menambahkan bahwa ragi dapat menghamparkan cita rasa yang berbeda.

Kami melanjutkan perjalanan kami ke bagian packaging, kebetulan pada saat kami berkunjung ke pabrik Bali Hai mereka sedang memproduksi bir dalam kemasan botol berukuran 620ml. Ini merupakan bagian favorit kami, karena kami mendapat kesempatan untuk menyesap bir segar yang baru terisi ke botol.

Setelah menyesap bir dingin yang segar, kami melanjutkan perjalanan keruang pengemasan yang berdekatan dengan ruang pengisian bir. Di ruangan ini kami melihat bagaimana proses botol bir dikemas kedalam karton.

Dalam sehari BHBI dapat melakukan produksi hingga 20.000 karton perhari dan pada setiap kartonnya berisi dua belas buah botol bir. Bali Hai dikemas dalam tiga jenis kemasan yaitu kaleng, botol dan barel. Bir bermerek Bali Hai merupakan bir dengan produksi tertinggi dan merupakan bir dengan penjualan terbaik di daerah Jawa dan Bali.

BHBI melakukan optimalisasi running hour yaitu mereka mementingkan prioritas produksi.  Nah, yang dimaksud optimalisasi running hour adalah; BHBI hanya memproduksi bir jenis Bali Hai berkemasan kaleng pada satu hari penuh dan esoknya produk yang di produksi bisa berbeda.

Sambil berjalan keluar dari ruangan packaging, kami melihat sebuah warehouse. Di tempat inilah bir yang siap diproduksi dikumpulkan. Ruangan warehouse yang dimiliki BaliHai cukup besar namun gelap. Pak Kurnia menyatakan bahwa cahaya adalah musuhnya bir, terutama cahaya matahari langsung yang dapat merusak kualitas bir. Jadi warehouse disini memang sengaja dibiarkan gelap.

Setelah mengunjungi warehouse, kamipun kembali ke titik awal pertemuan kami yaitu meeting point. Akan tetapi, kali ini diruangan meeting point terdapat beer tap dimana kami bisa langsung menuang bir sesuka hati kami.

Tentunya selain mencicipi bir Bali Hai Premium, pada kesempatan langka kali ini kami juga berkesempatan untuk mencicipi bir hasil produksi lainnya yaitu El Diablo dan Folsom. Pada hari itu kami sangat terpuaskan oleh pengalaman dan cita rasa yang sungguh nikmat di lidah.

Selain memberikan pengalaman brewery tour yang mengesankan,  PT Bali Hai Brewery Indonesia juga kerap mempromosikan slogan Drink Responsibly melalui sosial media dan acara-acara umum yang mereka adakan. Selain itu, BHBI juga membekali para SPG mereka dengan pengetahuan terkait penjualan bir yang berlaku di Indonesia.

Tertarik untuk mengikuti brewery tour ke Bali Hai Brewery? Doakan saja semoga Bali Hai bisa mengadakan event brewery tour bagi teman penikmat bir secara umum ya!

Bersulang!

RY

Share this :