Panther Black Beer: Bir yang Diracik Menggunakan Empat Jenis Malt!
By • Wednesday, 5 December 2018

Bali Hai Brewery Indonesia (BHBI) salah satu produsen bir terbesar di Indonesia akhirnya mengeluarkan produk bir terbaru yaitu Panther Black Beer. Bir anyar ini secara resmi diperkenalkan oleh BHBI pada acara konferensi pers yang diadakan di Hard Rock Café Jakarta sekaligus memperingati 43 tahun berdirinya BHBI pada tanggal 4 Desember lalu.

BHBI, salah satu brewery di Indonesia yang tidak pernah berhenti untuk berinovasi demi memuaskan hasrat para pecinta bir. Dengan slogan The Dark Pleasure, bir berjenis Munich Dunkel Lager ini menjadi satu-satunya bir di Indonesia yang diracik dengan menggunakan empat jenis malt. Dengan menggunakan empat malt yang berbeda tentunya bir ini memiliki kekayaan cita rasa yang nikmat. Sementara itu, alkohol yang dikandung bir ini sebesar 4,9%.

Pada saat berkumpul di Hard Rock Café Jakarta, kami mendapat kesempatan berbincang-bincang dengan Erwin Ruffin, Marketing Manager, Bali Hai Brewery Indonesia. Ia menyatakan bahwa Panther Black Beer ini terinspirasi dari band asal Australia yaitu AC/DC.

Mengenai Panther Black Beer, Erwin Ruffin menjelaskan bahwa bir ini dibuat dengan lebih kompleks karena menggunakan empat malt yang berbeda, lalu kekayaan cita rasa yang dihamparkan oleh bir ini juga mampu memberikan kepuasan kepada para penikmatnya, selain itu bir ini dikemas dalam kemasan yang lebih berani dan berbeda.

Panther Black Beer juga dapat memberikan sensasi yang unik diantaranya adalah sensasi rasa cokelat, karamel, toffee dan nuts. “More complex, more pleasure, more brave,” jelas Erwin Ruffin.

Selain Erwin Ruffin, kami juga mendapat kesempatan berbincang dengan brewmaster di BHBI yaitu Daniel To, ia menjelaskan bahwa tujuan menggunakan empat malt dalam pembuatan Panther Black Beer karena BHBI ingin terus berinovasi dan bereksperimen dengan bahan-bahan yang ada.

Empat jenis malt yang digunakan adalah sebagai berikut:

#1 Chateau Chocolate Malt

#2 Chateau Crystal malt

#3 Chateau Munich malt

#4 Chateau Pilsner Two Rows Spring malt

Proses pembuatan Panther Black Beer sendiri memakan waktu enam hingga dua belas bulan. Tentunya proses panjang ini demi menghasilkan cita rasa bir yang nikmat untuk para penikmat bir. Mulai dari pemilihan bahan baku, tasting dan trial, external trial, hingga proses produksi. Selain itu, Panther Black Beer juga diharapkan bisa menjadi refreshment dalam pasar bir di Indonesia.

Daniel To juga menghadapi beberapa tantangan dalam pembuatan bir ini diantaranya adalah malt. Kenapa malt menjadi tantangan? “Karena di dunia ini hanya terdapat delapan pabrik malt dan hanya Belgia yang paling dekat,” ujar Daniel To.

Salah satu founder Beergembira.com, Indra7 juga mendapat kesempatan untuk mencoba Panther Black Beer. Ia menyatakan bahwa Panther Black Beer merupakan bir dengan kompleksitas yang menyenangkan.

Selain itu, bir yang memiliki warna hitam kecokelatan ini menghamparkan cita rasa yang terkesan coffee-ish, bahkan cita rasa karamel dan bitter khas bir hitam dapat dihamparkan oleh Panther Black Beer ini. “Ngebir itu enaknya sama teman-teman, bir juga cukup murah dan mudah didapat,” imbuh Indra7.

Agar lebih nikmat saat menyesap bir, Daniel To memberikan beberapa tips yang bisa kamu coba. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah temperatur dari bir, pastikan bir dalam suhu 5°. Lalu menuang bir juga harus benar dan pastikan gelas yang digunakan dalam kondisi bersih. Saat nge-bir, pastikan dalam ruangan dengan suhu yang sejuk.

Bir ini juga telah didistribusi di pulau Jawa dan Bali. Jadi bagi kalian yang penasaran dengan cita rasa bir yang jelas enak ini, kalian bisa dapati di beberapa kafe atau bar di kota kalian.

Penjualan Panther Black Beer juga akan diperluas ke beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Selain itu, bir yang memiliki kekayaan cita rasa ini juga telah diekspor ke beberapa negara.

RY

Share this :