Regulasi Bir Oktoberfest
By • Wednesday, 23 September 2015

Bir pernah berperan sebagai minuman penyelamat bagi penduduk kota Bavaria akibat kondisi alam Medieval yang membuat kualitas air menjadi kotor dan tidak layak minum. Dahulu, orang-orang lebih memilih untuk minum bir ketimbang mengkonsumsi air yang menjadi penyebab utama seisi kota terjangkit wabah kolera. Bir lebih aman untuk dikonsumsi karena bakteri dari air yang terkontaminasi sudah mati dalam proses fermentasi. Semenjak itu, proses pembuatan bir menjadi sangat penting dan harus terus berjalan hingga akhirnya menjadi bagian dari sebuah tradisi pesta rakyat terbesar dunia yang juga kita kenal sebagai Oktoberfest.

Agar tradisi turun temurun ini terus berlangsung dengan selaras dan konsisten, German Brewers Federation menetapkan beberapa regulasi mengenai segala hal yang menyangkut tentang bir. Dimulai dari tempat pembuatan birnya, kualitas dan standard pembuatan bir. Khusus untuk pekan raya Oktoberfest, hanya 6 brewery atau tempat pembuatan bir dari Munich yang diijinkan berpartisipasi. Bahan yang digunakan untuk membuat birnya pun hanya boleh mengandung malt, barley (gluten), ragi, bunga hops, dan air.

drinkinglaw

Paulaner : Bir yang terbilang bir tradisional khas Jerman ini memiliki karakter rasa yang kompleks atau biasanya disebut full-bodied. Warnanya gelap dan difermentasi pada suhu rendah sehingga menjadi bir jenis wheat lager yang akan meninggalkan rasa buah-buahan di lidah. Mungkin karena itu, Paulaner disebut sebagai bir paling ringan yang dapat dinikmati di Oktoberfest.

Augustiner : Dibuat oleh Edelstoff brewery dan selalu menjadi bir kebanggaan kota Munich. Resep rahasianya adalah warna birnya yang pucat, karakter rasa yang kompleks, malty dan lembut.

Hacker-Pschorr : Lebih di kenal dengan sebutan Edehell Export di mata dunia. Memiliki karakter rasa yang kuat dan pahit dari bunga hop pada proses fermentasinya. Bir Hacker-Pschorr difermentasi sebanyak tiga kali untuk mendapatkan rasa yang lebih tajam.

Spaten : Adalah brewery yang paling berjasa dalam membangun tenda bir Shottenhamel pada tahun 1872 . Bir musim semi nya yang berwarna kuning keemasan atau lebih umum disebut Oktoberfestbier adalah favorit penduduk lokal.

Löwenbräu : Atau bisa juga disebut Wiesenbier. Bir ini sering diexport keluar perbatasan Bavaria hingga ke berbagai penjuru dunia. Bir yang digemari banyak orang ini memiliki kandungan alkohol yang tinggi.

Hofbräu : Bir ringan ini pernah mendapatkan penghargaan dari keluarga kerjaan. Popularitasnya pun sudah dikenal oleh wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Munich.

Bagaimana dengan aturan minum bir di Oktoberfest?

Only the strong will survive. Karena bir-bir Oktoberfest tipikalnya berkadar alkohol 6%, lebih kuat dari jenis bir German Lager biasa, maka hanya yang “kuat” yang bisa bertahan di Oktoberfest. Udara panas karena arena festival penuh sesak juga cukup membuat tubuh mudah dehidrasi sehingga banyak pengunjung yang jatuh pingsan-biasanya disebut Bierleichen atau “Beer Corpses”. Untuk menghindari hal ini, pengunjung bisa menyelingi sesi ngebirnya dengan minum air putih yang disediakan dalam arena festival.

Di dalam tenda bir terdapat larangan untuk merokok dan yang melanggar akan dikenakan sebuah denda. Tapi sebenarnya semenjak tahun 2010 pun sudah ada peraturan larangan merokok di area pub, restaurant, termasuk tenda bir.

Untuk memasuki arena festival atau sekedar berdiri didalam tenda memang tidak dipungut biaya sama sekali. Namun bersiaplah merogoh kocekmu untuk membeli bir, makanan, dan juga souvernir karena disana tidak diijinkan untuk membawa minuman dan makanan dari luar. Satu liter bir Oktoberfest dibandrol seharga 10.10 euros. Sedangkan hidangannya bervariasi mulai dari 15.00 euro.

Tidak berarti tidak. Siapapun yang menaati regulasi dan menjaga kesadaran untuk minum secara bertanggung jawab, berarti sudah menghargai sebuah warisan budaya yang telah berjalan turun temurun selama dua ratus tahun.

MM

Share this :