Holy Brew! Bir Buatan Pendeta Amerika
By • Wednesday, 24 February 2016

Pada abad pertengahan dimana agama masih memegang hegemoni utuh di belahan negara-negara eropa, bir kerap menjadi minuman yang dikonsumsi oleh para pendeta untuk membantu mereka berpuasa. Bahkan membuat bir sudah menjadi sebuah keahlian yang dikuasai oleh para pendeta dengan baik. Mengambil moto Benedictine Monks ‘Ora et Labora’ yang dalam Bahasa Indonesia berarti ‘berdoa dan bekerja’, sekumpulan pendeta di Amerika memproduksi bir sendiri demi pembangunan biara bersejarah di Norcia, Italia.

Bir bernama Birra Nursia jenis Beligian-style-brew ini sedang dalam perjalanannya menyebrangi Samudera Atlantis, menuju benua Amerika. Penjualannya cukup sukses di area lokal hingga kini mampu menembus pasar bir Amerika bulan depan.

Pendeta Benedict Nivakoff dari New Canaan, Connecticut, bersama dua temannya yang berkebangsaan Amerika datang ke Norcia pada tahun 2000. Mereka mengambil alih dan merawat biara yang terabaikan di Norcia. Ketika pendeta Benedict menyadari bahwa ia dan teman-teman membutuhkan biaya untuk pembangunan biara, ia berpikir bahwa membuat bir adalah satu-satunya keahlian duniawi yang dilakukan dengan mumpuni oleh para pendeta.

Awalnya penduduk lokal yang ikut membantu para pendeta memproduksi bir juga tidak yakin untuk melakukannya. Sebab Norcia begitu didominasi oleh penjualan wine yang menjadi minuman nomor satu di kota itu.

Kini, Birra Nursia menjadi sangat sukses di kotanya sendiri. Penduduk lokal pun dapat menjualnya di toko mereka sendiri sehingga secara tidak langsung bir ini juga ikut memperbaiki ekonomi setempat.

Di bulan Maret nanti, bir-bir Birra Nursia siap menduduki etalase toko-toko minuman di Amerika. Pendeta Benedict dan kawan-kawan memang belum bisa kembali ke negara asalnya, namun mereka ingin sekali membagi apa yang mereka kerjakan setiap hari kepada teman-teman dan keluarganya.

Via: nbcnews.com

MM

Share this :