Segelas bir dan karya sastra yang bagus dapat menjadi pasangan terbaik mengatasi kepenatan kota besar. Termasuk di dalam buku tersebut, barangkali pandangan si penulis sendiri terhadap bir. Sementara memasuki bulan Agustus, bulan-bulan di mana setiap orang menginginkan segelas bir enak setelah pulang kerja, manjakan dirimu dengan beberapa kutipan dari karya sastra besar mengenai minuman bir. Dari pernyataan istimewa sampai ke deskripsi mendalam tentang bagaimana bir enak terasa dalam mulut, inilah dia kutipan besar dari penulis terkenal akan bir.
“Bir, produk cendekiawan. Sungguh memalukan banyak orang idiot yang meminumnya.” — Ray Bradbury, The October Country
“Apa kamu pernah mencicipi bir?’ ‘Saya pernah mencicipi sebelumnya,’ kata si pelayan mungil. ‘Ini adalah keadaan yang mengenaskan!’ tukas Mr. Swiveller, menaikkan matannya ke langit-lanit. ‘Ia tidak pernah merasakannya−bir tidak dapat dirasakan hanya dalam sekali sesap!’ — Charles Dickens, The Old Curiosity Shop
“Saya bilang, Mr. Okada, segelas bir dingin pada akhir hari adalah hal terbaik yang dapat ditawarkan hidup. Beberapa orang pemilih berkata bahwa bir yang terlalu dingin terasa tidak enak, tapi saya tidak setuju. Bir pertama haruslah sangat dingin sehingga anda tidak dapat merasakannya. Bir yang kedua haruslah sedikit lebih hangat, namun saya ingin bir pertama terasa seperti es. Saya ingin bir tersebut sangat dingin sehingga kuil saya tertusuk dengan rasa sakit.” — Haruki Murakami, The Wind-Up Bird Chronicle
“Peduli apa aku bagaimana waktu berjalan? Saya minum ale hari ini.” — Edgar Allan Poe
“Setelah musik, bir adalah yang terbaik.” — Carson McCullers, The Heart Is a Lonely Hunter
“Lihat sekelilingmu di ruangan bar publik dan kamu akan segera melihatnya: Orang jahat meminum bir yang tidak enak. Pikirkan itu.” — Hunter S. Thompson, Fear and Loathing in Las Vegas
“Bir terasa enak untuk kerongkonganku, dingin dan pahit; dan tiga anak lelaki dan bir serta sensasi bebas yang aneh dari situasi tersebut membuatku seperti ingin tertawa selamanya. Maka aku tertawa, dan lipstikku meninggalkan noda merah seperti bulan sabit warna merah di atas kaleng bir.” — Sylvia Plath, The Journals of Sylvia Plath
Ada beberapa kutipan lain yang belum kami tulis?
LR
Via : Flavorwire
Copyright Beergembira.com. All rights reserved. 2024.