Coopers Menghadapi Kritikan Serius Berkat Video Kerja Samanya dengan Bible Society
By • Thursday, 16 March 2017
Tags : / /

Sebuah perusahaan bir besar tengah berurusan dengan kemarahan dua pihak yakni bar dan para konsumen yang menyayangkan keterlibatannya dalam satu debat mengenai kesamaan hak perkawinan.

Perusahaan dibalik bir kriya populer Australia, Coopers Brewery, diduga telah mensponsori sebuah video dari Bible Society of Australia, di mana kedua tokoh politik yang saling bersebrangan paham tengah berdebat mengenai apakah negara tersebut harus melegalisasi kesamaan hak perkawinan.

“Perbincangan yang hangat” ini berkisar pada kemunculan bir Coopers Premium Light, yang secara utama muncul dalam video bernama Keeping It Light.

Video tersebut “menempatkan dua orang yang normalnya tidak sepaham secara bersamaan. Dan menunjukkan bagaimana Alkitab dapat membuat kita saling mendengarkan satu sama lain”, begitu tulisan yang tertera di bagian kolom deskripsi.

Sayangnya video yang kami maksudkan tidak bisa ditampilkan telah dihapus dari YouTube karena protes banyak orang.

Brewery tersebut juga telah meluncurkan kaleng peringatan untuk peringatan ke-200 tahun Bible Society, yang menampilkan ayat-ayat Alkitab.

Hasilnya? Banyak orang yang kesal akan langkah ini.

Menanggapi perihal mengenai video debat ini, Coopers mengatakan dalam pernyatannya hari Senin ini, bahwa perusahaan tersebut tidak “mendukung” atau memberikan izin untuk birnya muncul dalam video Bible Society.

Pernyataan tersebut, bukanlah hal yang bisa meredam amarah orang banyak. Beberapa pub dan bar di negara tersebut telah berhenti menyediakan bir Coopers atau membuang bir itu keluar.

Sebagai sebuah negara yang mencintai bir, konsumen yang tersinggung dan menolak bir tertentu dengan cara-cara mereka terbukti menjadi tindakan paling kuat di masa lalu.

Sebelumnya, Carlton United Breweries menghadapi tindakan pemboikotan produknya ketika perusahaan tersebut memecat 55 pekerjanya, kemudian menawarkan mereka pekerjaan dengan bayaran yang dipotong banyak. Perusahaan tersebut memenuhi aspirasi pemboikotan ini, memperbolehkan para pekerjanya untuk kembali ke bayaran dan kondisi awal perjanjian.

Rupanya, sekarang giliran Coopers.

 

LR

Via : Mashable

Share this :