Prosedur Penyajian Heineken Mencapai Konsistensi yang Mendunia
By • Wednesday, 22 March 2017

Sebagai salah satu korporat bir terbesar di dunia, Heineken punya caranya sendiri dalam menjamin tahtanya di industri bir. Salah satunya, dengan memastikan bahwa penyajian bir mereka konsisten di seluruh dunia.

Bartender New Zealand merupakan bartender terbaik di dunia yang mengikuti 5 tahapan proses menyajikan bir secara teliti ala Heineken.

Draught master Heineken, Franck Evers, telah menulis sebuah manual berisi 90 halaman yang menjabarkan proses penyajian dan telah melatih para pemilik bar serta pekerjanya di seluruh dunia agar mengikuti tahapan penyajian tersebut.

Evers telah sampai di Auckland, New Zealand, dari Amsterdam dalam misinya menjadi juri untuk keenam finalis dari seluruh negeri yang berkompetisi dalam teknik penuangan bir mereka, bersama Monthy Betham, seorang moxer, dan marketing manager Heineken untuk New Zealand, Taylor Green, di Star Serve Bartender Finals pada hari rabu besok.

Proses “mencuci, menuang, melihat, mengecek, menyajikan” yang ideal dimulai dengan sebuah gelas, melibatkan penuangan bir pada sudut 45 derajat yang tepat dan diselesaikan dengan melontarkan satu kalimat, “Selamat menikmati Heinekenmu.”

New Zealand adalah tempat terbaik yang memastikan gelas mereka selalu dingin, kata Evers.

Heineken memiliki 5 pelanggan misterius di New Zealand yang selalu mengunjungi setiap bar dan restoran yang menyajikan Heineken, empat kali dalam setahun untuk memastikan apakah mereka mengikuti teknik penyajiannya.

Evers mengatakan program pelatihan Heineken Star Serve, yang mengajarkan cara menuang bir secara sempurna dan para pelanggan misterius ini, telah meningkatkan penjualan sekitar 5 persen di Belanda.

Dua hal tersebut rupanya menjadi jawaban atas tantangan terbesar Heineken yakni ekspektasi pelanggan.

Hal yang sangat masuk akal, mengingat saat dulu orang-orang pergi ke bar karena bar memiliki televisi yang besar, memiliki bir, es, dan kamu bisa berinteraksi dengan orang lain. Namun belakangan, banyak orang yang telah memiliki tv layar datar, memiliki pengetahuan terhadap brand, dan produk. Maka sudah semestinya tantangan terbesar industri adalah bisa mengejar kultur yang telah berubah dan melakukan hal yang lebih baik lagi dalam menjawab tantangan tersebut.

Fokus Heineken dalam kualitas penyajian birnya telah membuat brand minuman lainnya untuk mengikuti kebijakan mereka dalam mempekerjakan pelanggan misterius dan para pelatih, khususnya brand-brand kopi yang telah lama di industri.

Namun mereka yang ikut dalam tren yang dibuat oleh Heineken hanya memfokuskan diri terhadap iklan dan melatih para pekerja untuk berpikir bahwa brand mereka jauh lebih baik daripada yang lainnya, begitu kata Evers.

 

LR
Via : Stuffs

Share this :