Euphoria Let’s Beergembira ke-7 yang minggu lalu diselenggarakan di Rumah Sanur, Bali, masih terasa hingga kini. Agak sulit untuk begitu saja melupakan keseruan yang kami alami selama 3 hari dan 2 malam di Bali akhir pekan lalu. Dan nyaris satu minggu setelahnya, kami pun sudah harus bersiap-siap kembali untuk memulai leg ke-2 dari tur Let’s Beergembira ini. Kota kedua yang akan kami sambangi adalah Surabaya. Yes Surabaya, we’re comin’ at ya!
Tanggal 18 Agustus 2016 menjadi tanggal di mana Let’s Beergembira edisi ke-8 digelar di kota Surabaya. Team Beergembira, kali ini kami semua berangkat dengan formasi lengkap dari Jakarta, sudah bersiap di bandara Soekarno Hatta pada tanggal 17 Agustus 2016. Pesawat yang kami tumpangi sedianya akan berangkat pukul 4 sore. Dan jika tidak ada jadwal penerbangan yang mundur, kami akan tiba di Surabaya sekitar pukul 5 sore.
Lama penerbangan Jakarta-Surabaya yang ditempuh kurang lebih 1 jam dan 15 menit tidak menyurutkan niat sebagian dari kami untuk sekejap memejamkan mata meski tidak dapat 100% tertidur dengan pulas. Sulit memang untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik ketika bepergian dengan pesawat udara, kecuali kamu benar-benar letih atau sengaja mengkonsumsi obat tidur untuk bepergian. Untungnya, rute penerbangan QG 813 yang kami tumpangi berjalan tepat waktu sesuai dengan jadwal. Kami tiba di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, sekitar pukul 5 sore dan langsung meluncur menuju hotel tempat kami menginap.
Let’s Beergembira ke-8 yang bertempat di Surabaya ini sedikit lebih spesial. Selain adanya workshop yang biasa kami buat, di Let’s Beergembira kali ini kami juga mengadakan brewery visit ke PT Multi Bintang Indonesia yang terletak di daerah Sampang Agung, Mojokerto.
Jadwal acara Let’s Beergembira di Surabaya memang terbilang cukup padat. Terbagi menjadi dua sesi yang dimulai dari pagi hari hingga tengah malam. Sesi pertama adalah brewery visit atau tur ke pabrik pembuatan Bir Bintang. Di sesi ini, peserta cukup membayar Rp 100.000,- dan berkesempatan juga untuk mengikuti workshop yang akan diadakan setelah kembali dari brewery visit.
Karena jarak dari tempat titik kumpul menuju ke Sampang Agung lumayan jauh, kami sengaja memberi tahu para peserta tur untuk berkumpul di sebuah restoran di bilangan Jl. Biliton jam 8 pagi, dengan harapan setelat-telatnya kami dapat berangkat jam 9 pagi.
Jumlah peserta tur brewery yang tercatat sebanyak 23 orang dan ditambah tim dari Beergembira sebanyak 5 orang mulai bergerak menuju lokasi brewery Bir Bintang dengan menggunakan bus yang sudah dipersiapkan oleh PT Multi Bintang Indonesia. Perjalanan kota Surabaya menuju Sampang Agung, Mojokerto, memakan waktu kurang lebih 2 jam. Sekitar jam 11 siang kami akhirnya sampai di brewery PT Multi Bintang Indonesia disambut dengan cuaca yang lumayan terik.
Setelah beristirahat sejenak untuk meluruskan kaki yang pegal-pegal sambil menikmati cemilan yang sudah disediakan, para peserta tur kemudian dibawa masuk ke sebuah ruangan untuk diberikan sedikit penjelasan tentang apa itu proses brewing serta Dos dan Don’ts yang harus diperhatikan saat tur mengelilingi brewery nanti.
Acara dibuka oleh Mommy Beer, tentunya dengan sedikit introduksi mengenai apa dan siapa Beergembira. Lalu setelah itu, Pak Didi, selaku perwakilan dari PT Multi Bintang Indonesia di Surabaya, memberikan sedikit presentasi singkat tentang apa itu bir dan bagaimana proses pembuatan bir.
Pada dasarnya, dalam proses brewing atau pembuatan bir hanya memerlukan 4 bahan dasar yang terdiri dari air, hops, barley atau sejenis gandum, dan ragi atau yeast. Kandungan air dalam sebuah bir sendiri sebenarnya cukup mendominasi dibandingkan dengan ketiga bahan lainnya, yaitu sebanyak 90%. Jika mau diilustrasikan lebih sederhana lagi, langkah-langkah dalam proses pembuatan bir sebenarnya hampir sama dengan membuat tape ketan. Proses pembuatan bir sendiri harus melalui 4 langkah, yaitu brewing, fermentation, maturation, dan bottling.Proses ini pun berlaku saat kita hendak membuat tape ketan. Bahan-bahan yang diperlukan sama persis, hanya saja proses pembuatan tape ketan sedikit lebih sederhana dan ‘manual’ dibandingkan dengan proses pembuatan bir. Uniknya lagi, kadar alkohol yang dihasilkan oleh bir justru lebih rendah dibandingkan dengan tape ketan. Kadar alkohol dari tape ketan berkisar antara 7 hingga 10%, sementara bir hanya mengandung kadar alkohol 4.5%.
Sesi presentasi dari Multi Bintang berjalan kurang lebih selama 45 menit dan kemudian dilanjutkan dengan sosialiasi secara singkat oleh Beer Dawg mengenai ‘bahaya’ dari RUU Pelarangan Minuman Beralkohol yang diusulkan oleh DPR. Mengapa kata ‘bahaya’ kami kutip? Karena jika RUU tersebut menjadi sah, maka dampak bagi penikmat bir rekreasional seperti kita-kita ini bisa berujung pada tindak kriminalisasi. Sesuatu yang tentunya tidak ingin kita harapkan dan harus kita lawan.
Selanjutnya, saat yang paling ditunggu-tunggu; brewery tour! Brewery Bintang yang terletak di Sampang Agung, Mojokerto, ini berdiri di atas lahan seluas 35 hektar. Cukup luas dan lebih besar dibandingkan denganbrewery saudaranya yang terletak di Daan Mogot, Jakarta Barat. Sebelum turnya dimulai, kami berkali-kali diingatkan untuk tetap mengutamakan keselamatan saat memasuki area brewing nanti. Para peserta tur diwajibkan memakai safety vest serta sepatu yang harus menutupi seluruh permukaan kaki. Dari lobi tempat kami berkumpul, kami lalu berjalan kaki menuju area pembuatan bir. Jarak yang harus kami tempuh dengan berjalan kaki untuk menyelesaikan keseluruhan tur ini kurang lebih sejauh 800 meter. Lumayan lah, tidak terlalu jauh jaraknya.
Area pertama yang kami singgahi adalah tempat di mana proses brewing dilakukan. Sayangnya, saat kami berada di sana sedang tidak ada jadwal brewing sehingga tidak bisa melihat langsung seperti apa prosesnya. Lalu masuk ke area kedua, di mana proses fermentasi dilakukan.Setelah melalui area ketiga atau tempat maturasi, area keempat yang kami singgahi berikutnya mungkin menjadi salah satu daya tarik dari brewery tour ini. Di area ini kami bisa melihat proses bottling atau proses di mana bir yang sudah jadi dimasukan ke dalam botol. Hampir seluruh proses mulai dari brewing hingga bottling di tempat inimenggunakan teknologi komputer. Bahkan sebuah botol yang terdeteksi kurang bersih oleh komputer, secara otomatis akan dipisahkan dari botol lainnya.
Sesi tur kemudian diakhiri dengan makan siang bersama. Kurang lebih 4 jam berada di brewery, kami harus segera kembali ke kota Surabaya untuk melakukan sesi berikutnya, yaitu workshop. Topik workshop di Let’s Beergembira yang diadakan di Surabaya adalah beer tapping. Untuk dapat mengikuti workshop ini, peserta cukup membayar sebesar Rp 70.000,- dan di akhir acara akan mendapatkan sertifikat workshop dari Heineken dan Beergembira.
Dalam workshop beer tapping kali ini, kami bekerja sama dengan Heineken yang memang memiliki program kampanye Heineken Star Serve, di mana di program tersebut diajarkan bagaimana menghidangkan bir secara baik dan benar dari mesin beer tap kepada konsumen.
Acara workshop dipandu oleh Mommy Beer dan didampingi oleh Henry Chandra Hidayat, selaku draught master dari Heineken Indonesia. Henry sendiri yang nantinya akan langsung mendemokan bagaimana cara menuang bir yang benar.
Pada dasarnya ada 5 tahapan yang harus dilakukan seseorang untuk mendapatkan kualitas bir yang baik dan sempurna:
Workshop berjalan kurang lebih selama 1 jam lalu dilanjutkan dengan free flow bir persembahan dari Heineken serta musik yang dibawakan oleh DJ Ayren Mayden, Indra7, dan ditutup dengan epic oleh Lawless Youtube Squad. Masih ada satu kota lagi yang akan kami sambangi di bulan September nanti untuk Let’s Beergembira edisi ke-8. Yogyakarta, bersiaplah!
Big thanks to PT Multi Bintang Indonesia, Heineken, Ayren Mayden, and Lawless Youtube Squad.
Copyright Beergembira.com. All rights reserved. 2024.