Pentingnya Peranan Wanita dalam Industri Bir
By • Thursday, 12 January 2017

Apakah wanita meminum bir?

Pertanyaan tersebut kedengaran sangat bodoh, namun melihat banyaknya iklan bir, seseorang bisa saja menanyakan pertanyaan bodoh tersebut. Toh, semua aksi marketing yang beragam, bagaimanapun juga, berpusat pada kaum lelaki; yang menonton acara pertandingan olahraga, yang dengan mudah melontarkan lelucon, yang dengan kasualnya membalas pesan secara singkat.

Bagi Ginger Johnson, penemu Women Enjoying Beer, dan penulis buku How to Market Beer to Women: Don’t Sell Me A Pink Hammer, tendensi orang-orang marketing tidak mengacuhkan wanita bukan hanya tindakan menghina tapi juga merupakan strategi bisnis yang buruk.

Ia menjabarkan fakta bahwa wanita di Amerika mempengaruhi sebesar 75 sampai 85 persen dari pembelian bir di negara tersebut. Ia juga menambahkan bahwa apa yang menjadi sebuah bensin bagi negara adalah perekonomian, dan perekonomian tersebut pada dasarnya dikomandoi oleh kaum perempuan. Maka ketika perusahaan-perusahaan bir secara penuh menyadari [wanita] sebagai individu dan tidak menghubungkannya dengan peran dalam menghasilkan keturunan, Johnson mengatakan bahwa mereka telah membuat kemajuan.

Johnson mengatakan kalau kaum perempuan telah terlibat langsung dalam pembuatan bir jauh sebelum bir menjadi industri yang didominasi oleh kaum lelaki seperti sekarang ini. Sebelum pembuatan IPA, pembuatan bir merupakan urusan dapur sama seperti memasak.

Wanita selalu terlibat dalam pembuatan bir dan Johnson beranggapan bahwa hal yang sangat lucu jika seseorang berpikir kalau hal tersebut merupakan hal baru atau trend semata.

Pandangan ini bukanlah sesuatu yang baru. Sebuah akun YouTube Let’s Grab a Beer pernah mengkritisi pandangan bir bukanlah untuk wanita dalam salah satu videonya.

LR

Via : Michigan Radio

Share this :