Sebuah Brewery Mempekerjakan Penyandang Cacat
By • Sunday, 8 January 2017

Setelah lebih dari setahun mengumpulkan dana dan berkesperimen dengan bisnis minuman beralkohol, Brewability Lab akhirnya terbuka untuk produksi. Ide dibalik Brewability Lab adalah untuk mempekerjakan orang-orang penyandang cacat, melatih mereka dalam membuat bir dan semoga saja dapat meningkatkan standar hidup mereka semua.

Brewery ini merupakan buah pemikiran dari Tiffany Fixter, seorang pengajar spesial yang melihat kebutuhan lebih besar pada orang dewasa dengan keterbatasan.

Fixter mengungkapkan awal keinginannya membuat brewery tersebut muncul saat ia tengah menjalankan program satu hari di mana ia menyadari dari umur 21, orang-orang dengan keterbatasan tidak memiliki banyak pilihan. Fixter juga menambahkan dengan duduk saja di sebuah gudang mewarnai bukanlah pilihan yang tepat bagi orang-orang dewasa penyandang cacat ini.

Pada bulan Oktober 2015, Fixter kemudian meluncurkan halaman kickstarter. Dari sinilah ia berhasil mengumpulkan lebih dari $30,000 atau setara dengan 400 juta rupiah demi keinginannya membelikan peralatan serta tempat untuk brewery.

brewability2

Fixter menjelaskan bahwa mereka tengah melakukan program pelatihan untuk asisten brewer, manager bagian kebersihan, spesialis glassware hingga bartender. Ia mengakui kalau semua staffnya, terlepas dari keterbatasan, memiliki kemampuan dan kemauan untuk bekerja. Mereka hanya memerlukan sebuah alasan dalam hidup.

Brewery ini meluncurkan 4 bir dalam debutnya yakni IPA session, blond ale, bir Belgia dan coklat. Para pengunjung yang memesan bir tersebut terlihat cukup puas dengan kualitasnya.

Selanjutnya, Fixter berharap dapat mempekerjakan beberapa orang lain untuk memenuhi sejumlah posisi di brewery tersebut. Informasi selanjutnya mengenai Fixter dan misi menaikkan taraf hidup penyandang cacat lewat industri bir dapat kamu cek di sini.

LR

Via : Fox 31

Share this :