The Lighter Side of the Dark: Fakta Bir Hitam
By • Wednesday, 5 August 2015

Oh! Kasihan bir hitam, selalu dinilai hanya dari penampilan warnanya saja. Begitulah kebanyakan orang menghubung-hubungkan konsep warna bir dengan bobot kandungannya-alkohol,kalori dan gula. Semakin gelap warnanya, semakin kuat bobot alkohol dan kalorinya. Sebaliknya, semakin pucat warnanya, semakin ringan efek yang dihasilkan dari meminum bir tersebut. Wahai para penikmat bir, anggapan itu memang tidak sepenuhnya salah. Namun ada baiknya, segala prasangka ngaco tentang bir hitam dihilangkan terlebih dahulu agar nikmatnya lebih terasa. So, Let’s break it down!

Spektrum Warna dan Rasa Bir

maltcomposition

Satu-satunya hal yang memberi warna pada bir adalah tanaman maha-suci bernama gandum. Sekali lagi kami tegaskan, komposisi gandum pada bir akan mempengaruhi warna bir yang kalian nikmati. Selanjutnya warna-warna tambahan dan rasa manis ragi akan didapat setelah gandum-gandum mengalami proses pemanggangan. Skala yang digunakan untuk memanggang dimulai dari light-medium hingga -darker-heaviest.

Gandum yang dipanggang dengan skala light akan menghasilkan warna keemasan dan rasa seperti biskuit. Gandum yang dipanggang dengan skala medium akan menghasilkan warna kuning kecoklatan dan rasa seperti caramel juga kacang. Lalu, gandum yang dipanggang dengan skala darker akan menghasilkan warna coklat gelap kehitaman dan memiliki citarasa coklat dan kopi. Last but not least, gandum yang dipanggang dengan skala heaviest akan menghasilkan warna hitam dengan rasa burnt/gosong. Pada dasarnya, bir yang berwarna paling pucat adalah wheat beer dengan komposisi gandum 75-100%. Sedangkan untuk warna bir paling gelap hanya menggunakan komposisi gandum 1-5%.

Kemudian, kandungan kalori pada bir dipengaruhi oleh volume alkohol yang terdapat di dalam bir. Kesimpulannya adalah semakin tinggi volume alkohol dalam sebuah bir, semakin banyak pula maltosa yang digunakan, dan kalori yang terkandung. Mengetahui korelasi alkohol dan kalori yang terdapat pada bir sekaligus mengerti jenis-jenis bir yang kamu nikmati, sangat membantu lho kalau kamu mau mencoba bir hitam yang paling ringan. Nah, jenis-jenis bir hitam yang dianggap paling ringan biasanya adalah black lager, stout dan porters.

Black Lagers

Kandungan alkoholnya hanya sekitar 4,2 – 6% ABV. Bir ini lembut, garing, ringan dan berkarbonasi tinggi dengan sedikit aroma gandum.

Porters dan Stout

Yang membedakan porter dan stout hanyalah penggunaan gandum pada proses pemanggangannya. Selebihnya, rasa kedua bir ini nyaris mirip. Volume alkohol yang terkandung berkisar dari 4-5% ABV dan 5,5%ABV untuk porter. Kedua bir ini memiliki tingkat karbonasi yang medium dengan campuran rasa kopi, coklat, gula-gula dan aroma ragi.

Jadi, jika kalian sangat menikmati aroma ataupun rasa dari coklat dan kopi, sudah tentu kalian adalah kandidat yang tepat untuk menjadi penikmat bir hitam. Atau semisalnya suatu hari nanti kamu diminta untuk merekomendasikan bir ringan dengan citarasa yang mewah, cobalah antarkan mereka ke sisi yang paling gelap dari spektrum warna bir. Siapa tahu, kamu bisa langsung dianggap sebagai beer hero!

MM

Share this :