Beer Styles 101: Bir Non-Alkohol
By • Thursday, 19 January 2017

Bir non-alkohol awalnya di brew bagi beer enthusiast yang memiliki penyakit atau yang setelah minum harus mengemudi. Namun, minuman ini akhirnya juga menjadi pilihan bagi mereka yang ingin merasakan bir bebas alkohol. Di Indonesia, berbagai macam merek bir sudah merilis bir nol persen seperti Bir Bintang Maxx, Bintang Zero, Bintang Radler 0.0%, dan Guinness Zero ABV.

Apa itu bir non-alkohol?

Bir non-alkohol memiliki harum dan rasa seperti bir tradisional, namun mengandung kadar alkohol sangat rendah atau bebas alkohol. Selain bir, banyak produk lain yang bisa dikonsumsi dan memiliki kandungan alkohol setara dengan bir non-alkohol, misalnya cokelat dengan rum.

Apa perbedaan bir non-alkohol dan bir berkadar alkohol rendah?

Bir tradisional biasanya mengandung 4%-6% ABV (Alcohol by Volume), sedangkan bir non-alkohol memiliki kadar alkohol rendah atau bebas alkohol. Mereka punya beragam terminologi di penjuru dunia; ada yang menyebutnya ‘near beer’, ‘dealcoholised’, ‘rendah kandungan alkohol’, dan ‘bebas alkohol’.

Terminologi dan definisi ‘legal’ di beberapa negara untuk menyebut bir non-alkohol itu bervariasi. Kita ambil contoh Kanada dan Amerika Serikat. Di Kanada, yang disebut minuman alkohol adalah yang mengandung lebih dari 1.1% ABV. Sedangkan di Amerika Serikat, minuman hasil fermentasi yang mengandung kurang dari 0.05% ABV tidak didefinisikan sebagai bir, melainkan ‘minuman bermalt’. Menurut peraturan yang berlaku di Amerika, minuman bebas alkohol adalah minuman yang tidak terdeteksi alkohol, sedangkan non-alkohol adalah minuman yang mengandung kurang dari 0.5% ABV.

Drink and drive?

Batas Blood Alcohol Content (BAC) di setiap negara berbeda-beda, mulai dari 0.0% sampai 0.08% BAC. Di Jerman misalnya, batas maksimal BAC bagi pengemudi adalah dibawah 0.05%.
Di Indonesia sendiri, peredaran alkohol sangat dibatasi dan tidak ada peraturan yang mengatur kadar alkohol saat mengemudi. Pemerintah hanya menghimbau untuk tidak minum alkohol sebelum berkendara. Himbauan ini baik, sih. Tapi akan lebih baik lagi kalau ditentukan maksimal BACnya, kan?

Sebelum mengemudi, jangan minum bir, ya! Kalau memang kepengen banget, at least minum yang zero alcohol atau yang kadar alkoholnya rendah. Jangan minum banyak-banyak juga, karena ‘jejak’ alkohol tersebut bisa terakumulasi dalam tubuh.

So, selalu #TahuBatasnya. Cheers!

 

AM
Via Talking Alcohol

Share this :