Beberapa Brewery di Dunia Mulai Beralih ke Bir Non Alkohol!
By • Tuesday, 12 March 2019

Zaman pasti berubah, begitu pula dengan trend. Tentu saja kecenderungan yang berubah memberi dampak tersendiri terhadap beberapa aspek. Biasanya aspek yang paling terpengaruh karena berubahnya trend adalah ekonomi.

Di Amerika, konsumsi bir beralkohol di sana mulai menurun, hal tersebut dikarenakan maraknya gaya hidup sehat yang tengah terjadi di masyarakat. Jika kita lihat di Instagram, banyak orang yang mulai membagikan kegiatan mereka di gym.

Karena perhatian masyarakat terhadap kesehatan yang semakin besar, para brewer di berbagai negara mencoba untuk menarik konsumen yang peduli terhadap kesehatan dengan cara meracik bir yang tidak mengandung alkohol atau beralkohol rendah. Selain itu para brewery mulai meracik bir dengan rasa buah-buahan yang kaya vitamin dengan kalori rendah serta mengandung elktrolit.

Pada tahun 2018 penjualan bir kembali mengalami penurunan sekitar 1,5%, dibandingkan tahun 2017 yang hanya turun sebesar 1,1%. Data tersebut diambil dari Wall Street Journel dengan menggunakan alat pelacak industri IWSR.

Karena hal tersebut, produsen bir kini sedang berupaya untuk menyesuaikan permintaan pasar yang tengah mengalami perubahan.

Bahkan craft brewery terbesar ketiga di Amerika yaitu Sierra Nevada Brewing Company membeli sebuah produsen bir beralkohol rendah yang terletak di San Fransisco yaitu Sufferfest Beer Company. Sufferfest Beer Company dikenal karena kerap memproduksi bir-bir yang kabarnya bisa memulihkan tenaga.

Salah satu bir andalan Sufferfest Beer Company adalah Beer with Benefits. Bahkan penjualan bir gluten-reduced tersebut difokuskan kepada atlet yang menjadikan bir sebagai minuman pemulih tenaga mereka.

Kenapa banyak atlet yang memilih Beer with Benefits sebagai pemulih tenaga mereka? Jawabannya sederhana, bir tersebut mengandung elektrolit dan garam laut yang membuat mereka bertenaga dibanding bir beralkohol yang berpotensi membuat peminumnya dehidrasi.

“Bir beralkohol rendah atau tidak beralkohol cukup menarik perhatian para brewer terutama di Amerika. Karena aspek kesehatan merupakan hal besar yang bisa mendorong penjualan ke arah yang lebih baik,” kata Julia Herz selaku direktur program bir kriya di Brewer Association.

Menurut Herz, beberapa brewery telah mampu menyamai rasa dari jenis bir yang sudah ada seperti American lager dan India Pale ale. Bir-bir tersebut diperuntukkan bagi orang-orang yang menikmati rasa bir namun dengan kadar alkohol dan kalori yang rendah.

Bagi kamu yang sedang dalam program diet, ngebir tetap boleh kok! Akan tetapi lebih baik untuk memastikan dulu kalori yang dikandung bir favoritmu! Jika penasaran bir apa saja yang berkalori rendah, yuk cek di sini!

Sebenarnya proses pembuatan bir non alkohol tidak jauh berbeda dengan bir beralkohol, namun bir non alkohol lebih memakan waktu. Bermula seperti pembuatan bir pada umumnya, dari penumbukan jelai, mengekstrak dan merebus gula cair (wort), menambahkan hops dan melakukan fermentasi.

Setelah masuk dalam tahap fermentasi, untuk menghilangkan atau mengurangi kadar alkohol, para brewer biasanya memanaskan bir. Hal tersebut memang bisa menurunkan kadar alkohol, namun memanaskan bir dapat mengubah rasa. Agar rasa bir tidak berubah, beberapa brewery mulai menggunakan metode vacuum distilling.

Bir juga mengandung senyawa yang bernama fenol, senyawa tersebut bisa ditemukan dalam makanan seperti jelai, jagung, gandum, buah-buahan dan rempah-rempah. Fenol juga baik lho untuk kesehatan.

Selain fenol, hops yang digunakan saat meracik bir juga mengandung senyawa yang bernama 4MMP. Senyawa tersebut berfungsi memberikan sentuhan aroma yang khas. Mau tahu lebih lanjut mengenai 4MMP? Klik di sini ya!

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Munich memperhatikan dampak bir terhadap atlet. Ketika para pelari dianjurkan untuk mengonsumsi 1,5 liter bir non alkohol per hari, resiko mereka terhadap infeksi saluran pernapasan bagian atas berkurang bahkan sel darah putih (indikator inflamasi) berkurang hingga 20%.

Karena hal tersebut, tidak jarang juga atlet yang menjadikan bir non alkohol sebagai minuman pemulih tenaga mereka setelah melakukan latihan dengan intensitas tinggi.

Kalau kamu, biasanya menyesap bir dengan kandungan alkohol berapa persen? Berapapun itu, bir akan lebih baik jika dinikmati dengan #TahuBatasnya. Setuju?

RY

Via: MarketWatch

Share this :