Buah kurma sangat identik dengan Timur Tengah dan mungkin kamu mengenalnya karena buah ini sangat dicari-cari saat bulan puasa. Biasanya buah ini dijual sebagai makanan yang langsung dikonsumsi: entah itu dimakan sendiri atau menjadi makanan yang manis dan gurih (misalnya kurma berlapis coklat)
Tapi jangan salah, buah ini nggak cuma dimakan. Sebab College Street Brewhouse dari Arizona, membuat sebuah bir berbahan buah kurma.
Brown ale yang diberi nama “Brother Dewey’s Date Night” ini memiliki aroma pala, kayu manis, dan ketumbar. Rasanya seperti karamel, ara (fig), dan kismis yang dibumbui. Jadi saat diminum, kamu mungkin tidak akan sadar kalau sebenarnya sedang meneguk air hasil kurma yang diproses.
“Brother Dewey’s Date Night” adalah bir limited edition. Sang brewer menggunakan 200 pound buah kurma untuk membrew 30 barrel setelah panen, kemudian buah dituakan (aging) selama 12 bulan sebelum siap untuk dikonsumsi.
Buah tersebut didapat College Street Brewhouse dari Yuma, Arizona. Daerah yang kering di Amerika Serikat ini adalah powerhouse agrikultural, dengan matahari yang selalu menyinari dan sungai yang mengalir. Daerah ini memang produsen 90 persen daun dan sayur hijau saat musim salju.
Meski ini terdengar sangat baru, arkeolog berpendapat bahwa buah ini sudah dipakai untuk membuat wine dan menambah rasa bir sejak zaman Mesir kuno. Namun, alkohol tidak pernah menjadi aplikasi utamanya.
Brewery ini bukan yang pertama membuat bir berbahan dasar kurma. Pembuat bir dengan buah eksotis ini antara lain Shorts Brewing dengan “Ben’s Asthma”, Deep Ellum Brewing dengan “Play Date”, dan Figure Eight Brewing dengan “Date Night Black Barleywine Ale”.
AM
Via Vine Pair
Copyright Beergembira.com. All rights reserved. 2024.