Cara BrewDog Kritik Kesenjangan Upah Antar Gender
By • Monday, 12 March 2018

BrewDog telah merilis sebuah “bir untuk perempuan” dengan kemasan berwarna merah muda. Langkah ini nampaknya bertujuan untuk menaikan kesadaran terhadap ketidaksetaraan upah gender dan pemasaran yang seksis serta sukses dianggap sebagai cara pemasaran yang sinis oleh banyak orang.

Pembuat bir kriya independen ini telah meluncurkan sebuah Pink IPA “baru―yang pada dasarnya merupakan sebuah tindak pengemasan ulang dari bir flagship emreka Punk IPA―dengan sumpah untuk menjualnya seperlima lebih murah di bar-bar mereka kepada “mereka yang mengidentifikasi diri sendiri sebagai wanita.” Potongan harga itu ditujukan demi menampilkan kesenjangan upah atas dasar gender sebesar 18.1% antara perempuan dan pria di Inggris.

“Kenyataan bahwa kesenjangan upah atas dasar gender masih menjadi sebuah permasalahan di tahun 2018 menampilkan bahwa ada banyak lip service yang dibayr, namun tidak banyak aksi yang diambil untuk menghadapi permasalahan ketidaksetaraan ini, “ begitu kata Sarah Warman, Global Head of Marketing BrewDog, seperti yang dikutip dari The Guardian.

Warman menambahkan jika lewat Pink IPA, pihaknya membuat sebuah pernyataan bahwa kecintaan terhadap bir tidaklah berdasarkan gender. Bir itu universal. Bir adalah untuk semua orang.

BrewDog telah menutup sekitar 2.8% median kesenjangan pembayaran gaji berdasarkan gender sepanjang bisnis global mereka yang mempekerjakan 1,000 orang. Perusahaan yang berlokasi di Aberdeenshire ini mengatakan jika pihaknya akan menyumbangkan 20% penjualan “bir untuk wanita” dan Punk IPA ke lembaga-lembaga yang melawan kesenjangan gender.

Bir Punk IPA yang memiliki brand berwarna biru akan dijual dengan harga normal, sebuah keanehan yang diharapkan oleh para pembuat bir “menimbulkan pertanyaan mengenai kenapa kaum wanita terus menerus mendapatkan bayaran lebih rendah daripada teman-teman mereka yang pria.”

Bagaimana menurutmu? Apakah langkah BrewDog ini kelak akan menimbulkan kesadaran terhadap bir yang tidak melulu maskulin? Ataukah kamu memiliki pendapat yang lain?

Tulis opinimu di kolom komentar dan jangan lupa untuk menyebarkan informasi ini ke sesama pecinta bir ya!

 

MLR
Via : The Guardian

Share this :