From Piss to Pilsener
By • Monday, 24 August 2015

Terapi urine untuk kesehatan mungkin sudah awam kita dengar. Namun mengubah urine menjadi bir, ini baru luar biasa! Ide ini awalnya tercetus oleh para penggagas Roskilde Festival yang ingin memperkecil dampak kerusakan pada ekosistem di sekitar venue tempat berlangsungnya konser.

Dengan menggandeng Dewan Pangan dan Pertanian Denmark, mereka lalu membuat sebuah gerakan yang dinamakan From Piss to Pilsener, di mana gerakan ini bertujuan untuk mengumpulkan urine di sekitar venue konser yang nantinya akan digunakan untuk fertilisasi gandum dalam proses pembuatan bir. Dan untuk kelancaran program beercycling ini, lebih dari 100.000 pengunjung Roskilde Festival diarahkan ke sebuah toilet bertanda khusus jika ingin membuang air kecil.

Leif Nielsen dari Dewan Pangan dan Pertanian Denmark mengatakan bahwa ide ini memicu sebuah gerakan baru yang mengubah pandangan akan pengolahan limbah. “Jumlah urine yang sangat besar di saat festival tersebut membawa dampak buruk pada lingkungan sekitar dan sistem pembuangan limbah. Tapi berkat beercycling, urine dapat menjadi sebuah sumber daya baru,” cetusnya seperti yang dilansir dari The Guardian. “Saya rasa sebagian besar orang kini dapat melihat tujuannya dan keseruan dalam memberikan kontribusi pembuatan bir, serta fakta bahwa musik rock juga turut andil dalam menyebarkan pesan ini,” lanjutnya lagi.

roskilde_5025.jpeg_north_780x_white

Sebagai upaya untuk menambah jumlah urine dari pengunjung Roskilde, penyelenggara juga berharap bisa mendapatkan urine dari Pharrell Williams, Paul McCartney, dan Kendrick Lamar. “Kami menyediakan toilet untuk artist tepat di sebelah panggung. Kami berharap dapat mengumpulkan juga urine dari para rock star tersebut,” ujar salah satu panitia penyelenggara.

Roskilde Festival adalah salah satu festival terbesar di Eropa yang sudah berjalan sejak tahun 1971 dan bertempat di selatan kota Roskilde, Denmark. Festival ini biasanya memakan waktu hingga 7 hari dan diisi oleh line up multi genre mulai dari rock, hip hop, reggae, hingga electronica. Jika segala sesuatunya berjalan lancar, maka di tahun 2017 nanti para pengunjung Roskilde Festival dapat meminum bir yang “dibuat” oleh mereka sendiri.

 

Share this :