Mengirim yeast ke luar angkasa atau merilis bir berbahan baku testis sapi hanyalah segelintir ide gila yang dilontarkan industri craft beer dengan penuh tanggung jawab. Sepintas ide-ide tersebut mungkin lebih mudah dinalar sebagai lelucon ketimbang harus menanggapinya dengan serius. Tapi yang jelas antusiasme para brewery dalam menemukan cita rasa baru dari bir tidak bisa dianggap remeh. Ambilah contoh Rocky Mountain Oyster Stout yang awalnya cuma sekedar inisiatif konyol untuk seru-seruan saat April Fool namun karena tingginya permintaan dan rasa penasaran orang-orang, bir unik itu akhirnya benar-benar lepas ke pasaran.
Sama halnya dengan video Helium Beer yang dirilis oleh Samuel Adams pada tanggal 01 April, 2014. Dalam video tersebut, James Koch, brewer sekaligus pendiri Samuel Adams, sedang mengulas bir berisi gas helium yang dapat meninggikan vokal suaramu setelah meminumnya. Siapapun yang menonton video ini pasti akan berpikir kalau James Koch adalah seorang jenius dengan selera humor yang tinggi. Ia pun menjelaskan bahwa Helium Beer bukanlah seperti bir biasa yang pernah ada. Kalian tidak akan bisa fokus mendengarkan Koch menjelaskan citarasa Helium beer dengan vokal suara Mickey Mouse. Bayangkan situasi ini: mana mungkin kamu sanggup tidak tertawa setiap kali menenggak Helium Beer lalu dengan lantang mengucapkan “Cheers!” Sesi minum bersama teman-teman sudah pasti langsung naik kelas. Dan tentu saja, semua orang menginginkan bir yang dapat mengubah manusia menjadi chipmunk itu- it was like “shut up and take my money!”
Setelah video tersebut viral, Samuel Adams menyatakan kalau Helium Beer hanyalah rekayasa dan tidak nyata. Penonton jelas patah hati tapi tetap melanjutkan hidupnya kembali. Setahun kemudian, duo beer tester dari Jerman, Alex dan Ralf cukup membingungkan penonton dengan membuat video ulasan Helium Beer dari Samuel Adams. Video versi Bahasa Jermannya benar-benar membuat kita merasa “lost in translation”. Tapi apabila para penonton cukup belajar dari pengalamannya tahun lalu maka mereka akan langsung memperhatikan tanggal rilisan video tersebut ; 01 April 2015. Satu hal yang masih nyangkut di kepala; entah apa yang membuat Alex dan Ralf begitu tergilitik kalau efek suara gas helium hanya rekayasa. Bisa jadi, mereka memang berakting dengan sangat baik.
Samuel Adams atau Alex&Ralf bukan satu-satunya tukang khayal yang mempromosikan Helium Beer. Ada Berkshire Brewing Company dan juga Stone Brewing Company yang merekayasa Helium Beer versi mereka sendiri. Bir yang semula merupakan lelucon terbaik di bulan April kini menjadi bir yang paling diinginkan saat musim panas bulan Agustus.
Untuk kalian yang masih berantisipasi soal kehadiran Helium Beer, ketahuilah bahwa helium adalah gas yang tidak dapat larut di dalam air. Menambahkan cairan helium pun sama tidak mungkinnya sebab hal itu akan membuat cairan menguap menjadi gas bersuhu 220 derajat Farenheit. Jadi bir-mu sudah pasti langsung membeku. Semisalnya kamu masih ngotot membungkus helium dan bir di dalam satu kaleng, hasilnya sama saja seperti memecahkan balon. Berisik dan berantakan. So, that’s the hard truth about helium beer. Setidaknya kita tahu kalau industri craft beer harus menyalahi aturan hukum termodinamika dahulu sebelum merubah manusia menjadi chipmunk.
Via: Snopes
MM
Copyright Beergembira.com. All rights reserved. 2024.