Wacana untuk mengadakan Let’s Beergembira di luar kota Jakarta sebenarnya sudah ada di agenda kami sejak awal tahun ini. Tercatat ada tiga kota yang akan kami singgahi untuk mengadakan workshop Beergembira. Bali, Surabaya, dan Yogyakarta adalah tiga kota yang telah disepakati secara internal untuk kami sambangi.
Kami memilih Bali sebagai titik start pertama dari rangkaian Let’s Beergembira Tour. Rencana awalnya, acara akan diselenggarakan pada bulan Juli bersamaan dengan libur panjang sekolah. Namun setelah melalui berbagai pertimbangan, salah satunya karena bersamaan dengan bulan puasa, kami akhirnya memutuskan untuk menunda acara tersebut dan menggantinya di bulan Agustus.
12 Agustus akhirnya menjadi hari yang sudah ditetapkan untuk memulai leg pertama dari rangkaian Let’s Beergembira Tour di Bali. Rumah Sanur Creative Hub menjadi pilihan tempat untuk kami mengadakan acara Let’s Beergembira yang sudah memasuki volume ketujuh ini. Tempat ini pun dipilih atas saran dari Rudolf Dethu aka Beer Dawg, salah satu dari pasukan inti Beergembira, yang juga merupakan tokoh yang sangat dihormati dalam skena budaya nasional dan Bali pada khususnya.
Rumah Sanur sendiri terletak di Jl. Danau Poso, tidak jauh dari pusat keramaian turis dan wisata kuliner ala Sanur. Tempat ini merupakan sebuah melting pot dari individu-individu kreatif di mana mereka bertemu, berkolaborasi, dan merayakan ide-ide segar yang inovatif dan tanpa batas. Kami dari Beergembira merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari sejarah yang tertoreh di Rumah Sanur. Tabik!
===
Kamis 11 Agustus pukul 6 pagi, team Beergembira yang terdiri dari Adita K. Bramantyo (Mama Beer), Ade Putri (Mommy Beer), Indra7 (Beer Daddy), Sesario Rahmansyah, serta Sammy Bramantyo dari Seringai/Lawless Youtube Squad, sudah berkumpul di Terminal 3 Soekarno Hatta. Pesawat kami dijadwalkan berangkat jam 8.30 pagi. Kami sengaja datang lebih awal sehari ke Bali supaya bisa mempersiapkan sesuatunya dengan baik di Rumah Sanur.
Acara Let’s Beergembira di Rumah Sanur dijadwalkan pada tanggal 12 Agustus 2016 dan dimulai jam 5.30 sore. Namun karena sebagian peserta workshop ada yang bekerja, acara menjadi sedikit mundur satu jam dari jadwal. Kurang lebih pukul 6.30, sekitar 30 peserta workshop yang sudah mendaftar satu per satu mulai berdatangan dan memenuhi meja yang sudah dipersiapkan di Rumah Sanur. The fun is about to begin!
Sesuai dengan tradisi di acara Let’s Beergembira, kami selalu mengadakan workshop terlebih dulu yang kemudian ditutup dengan free flow bir selama satu jam dan musik. Untuk di Bali sendiri, kami memilih beer tasting sebagai inti dari workshop yang diadakan oleh Beergembira. Cukup dengan merogoh kocek sebesar 60.000 IDR untuk harga pre sale atau 80.000 IDR on the spot, di workshop kali ini peserta dapat membawa satu orang teman dan berkesempatan untuk mencicipi empat jenis bir dari merk yang berbeda. Menarik ya?
Tanpa banyak menunggu waktu lagi karena hampir seluruh peserta sudah hadir, acara kemudian dibuka oleh Mommy Beer dan Beer Dawg. Setelah berkenalan tentang siapa dan apa itu Beergembira serta sedikit sosialisasi tentang “bahaya” dari RUU Pelarangan Minuman Beralkohol yang diusulkan oleh DPR , Mommy Beer lalu mengambil kendali microphone untuk memandu workshop.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada empat macam jenis bir dari merk berbeda yang menjadi bahan untuk beer tasting workshop; Pale lager, pale pilsner, flavored beer, dan stout.
Anker, bir yang di-brew oleh PT Delta Djakarta, merupakan bir dari jenis pale lager didaulat menjadi bir pertama yang dibuka untuk dicicipi. Kemudian dilanjutkan dengan Bintang Radler Grapefruit, jenis flavored beer yang diproduksi oleh PT Multi Bintang Indonesia. Bir ketiga yang mendapatkan kehormatan untuk dicicipi adalah San Miguel yang merupakan keturunan dari jenis pale pilsner. Meski berasal dari jenis yang sama dengan Anker, San Miguel diracik dengan resep yang berbeda sehingga memiliki ciri khas rasa yang caramelish dibanding Anker yang sedikit lebih renyah dan ringan. Last but not least adalah Guinness. Bir hitam Irlandia dari keluarga stout ini menjadi bir terakhir sekaligus penutup dari sesi beer tasting workshop.
Interaksi yang terjadi selama workshop di Rumah Sanur pun terbilang cukup seru. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari para peserta yang membuat suasana diskusi semakin intens dan seru.
Workshop yang berjalan kurang lebih hampir satu jam ini kemudian dilanjutkan dengan free flow Bir Bintang dan musik. Richart Volx dari S.R.M.K. (Sindikat Rock Masa Kini) didaulat sebagai DJ pembuka dan berhasil memanaskan suasana pesta dengan set eclectic-nya, mulai dari The Cure hingga Depeche Mode. Kendali pemutar cakram lalu diambil alih oleh Indra7 selama kurang lebih satu jam dengan set nu disco-nya. Dan duo maut yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tampil sekaligus menutup acara Let’s Beergembira di Bali. Lawless Youtube Squad, yang digawangi oleh Arian 13 dan Sammy, berhasil membuat keadaan semakin panas hingga kurang lebih pukul 12 malam.
Secara keseluruhan, kami di Beergembira puas dan senang bisa berbagi kegembiraan serta ilmu bersama teman-teman di Rumah Sanur. Masih ada Surabaya yang harus kami sambangi minggu depannya serta Yogyakarta.
Terima kasih, Bali! Kami pasti akan kembali lagi suatu saat nanti. Angkat gelasmu, rayakan kegembiraan ini, dan tetap #TahuBatasnya! Cheers!
Big love to Rumah Sanur & Teras Gandum, Lawless Youtube Squad, and Richart Volx (S.R.M.K.).
Copyright Beergembira.com. All rights reserved. 2024.