Bisnis bir menjadi salah satu bisnis yang cukup menjanjikan dalam sektor perekonomian suatu negara yang melegalkan produksi dan konsumsi minuman beralkohol. Salah satu negara yang menerapkan hal tersebut ialah Vietnam dan secara unik telah menjadi salah satu bisnis terbesar yang diminati investor lokal maupun asing.

Rakyat Vietnam mencintai bir, tentu saja. Kecintaan mereka terhadap minuman beralkohol berawal pada masa Perang Vietnam, yang mana pada saat itu mereka harus menyediakan wine setiap harinya bagi para tentara Amerika. Demi memenuhi kebutuhan tersebut mereka menciptakan racikan tersendiri dengan bahan dasar beras. Namun, zaman terus berkembang dan ini bukan lagi masa perang, tentu saja kecintaan yang telah terbentuk sejak lama ini menjadi ladang hijau bagi para pengusaha untuk memperoleh keuntungan!

Berdasarkan data, banyak pemuda di Vietnam mendirikan kedai-kedai untuk menikmati bir. Orang-orang asing di Vietnam pun banyak yang mendirikan pabrik bir kriya di sana. Bahkan, salah satu investor asing berminat untuk membeli saham utama Sabeco, produsen bir utama di Vietnam.

Perkembangan industri bir yang pesat membuat pemerintahan baru di Vietnam cukup resah, terlebih hal ini berkaitan dengan aspek kesehatan di sana. Dilansir dari data WHO, angka penderita hepatitis B, salah satu pemicu utama kanker hati cukup tinggi. Untuk mengurangi resiko kesehatan yang lebih mengkhawatirkan, Kementerian Kesehatan di Vietnam mulai membatasi iklan-iklan minuman dengan tingkat alkohol yang tinggi. Sebelum dibatasi, para investor bisa menghabiskan triliunan setiap tahunnya untuk biaya periklanan mereka. Pembatasan periklanan produk bir ini tentu meresahkan para produsen bir di Vietnam. Terhitung, produksi bir dan minuman beralkohol lainnya mampu menyumbang 1,3-12% Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Vietnam. Walaupun Australia lebih dikenal sebagai pengekspor bir, Vietnam berperan sebagai pengekspor gandum dan bahan-bahan utama bir lainnya.

Dilematis sekali ya, guys problematika antara keuntungan produksi bir sebagai salah satu penyumbang PDB terbesar dengan tingkat kesehatan di Vietnam yang mulai mengkhawatirkan? Tentu penyebabnya bukan hanya soal minumannya namun juga edukasi kepada para individu terhadap setiap demand yang ada. Setuju? Kalau menurut kamu bagaimana?

SM

Via: Voanews