Para peneliti di Amerika Serikat telah membuat segelas pint bir memjadi lebih ramah lingungan setelah menemukan sebuah cara mendapakan rasa hoppy yang khas ke dalam bir kriya tanpa harus menambahkan kadar hops yang membutuhkan banyak perawatan dan air.

Para peneliti mengatakan jika teknik ini dapat memangkas ketergantungan industri bir terhadap keberadaan hops sebagai jenis tanaman yang sering haus, menguras kantong dan berdampak buruk pada citra ramah lingkungan beberapa perusahaan bir. Selain itu, cara tersebut dapat menghasilkan aroma serta rasa yang konsisten dan dicintai oleh para pecinta bir.

Dalam sebuah kajian yang dipublikasi oleh jurnal Nature Communication di hari Selasa, para peneliti dari University of California Berkeley menunjukan bagaimana mereka menggunakan software pengubah DNA demi memanipulasi penyusunan gen ragi yang dipakai membuat bir; menyambung gen dari tanaman mint dan basil sekaligus dua jenis ragi normal.

Tindakan ini meningkatkan produksi rasa yang basanya hanya mampu didapatkan dengan menambahkan hops selama proses pembuatan bir.

Hasil kajian ini sangat meyakinkan hingga dalam tes rasa, para pekerja dari Lagunitas Brewing Company mengatakan jika bir yang telah dimodifikasi ini terasa lebih pahit daripada bir alternatif yang dibuat secara konvensional.

Hops merupakan sejenis tanaman yang sangat membutuhkan perawatan intensif, dengan setiap gelas pint (masing-masing berukuran 0.47 l) dari bir kriya membutuhkan sekitar 50 pint air supaya tanaman ini dapat tumbuh.

Gelombang tren bir kriya yang besar belakangan gandrung biasanya menggunakan lebih banyak hops daripada lager dan ale komersial di pasaran. Gelombang ini turut membuat beberapa ketersediaan jenis hops berkurang secara drastis. Oleh karenanya, penemuan ini menjadi sebuah angin segar bagi setiap pecinta bir terutama para penikmat bir kriya yang membutuhkan lebih banyak hops dalam segelas pint bir kesukaan mereka.

Bagikan berita ini kepada teman sesama pecinta bir di tanah air supaya mereka dapat turut bergembira dengan teknik pembuatan bir yang lebih ramah lingkungan tersebut ya!

MLR
Via : The Guardian