Entah karena peristiwa kimia dalam tubuh atau memang sifat alami, melankolia pasti pernah menjangkiti beberapa fase dalam hidupmu. Melankolia ini dapat membuatmu menjadi kreatif. Mungkin kamu mulai melirik banyak karya-karya lukisan, tulisan, instalasi, apapun itu. Namun tak pelak melankolia ini bisa jadi bumerang sendiri untuk mereka yang perasa. Saat melankolia berbentur dengan logika muncullah istilah kebanyakan mikir atau overthinking yang mana pastinya bakalan membuatmu tertekan.

Seorang professor bernama Jennifer Wiley dari Universitas Illinois menegaskan bahwa seseorang akan dikatakan mencapai “puncak kreatif”-nya sewaktu BAC kamu atau kadar alkohol dalam darah mencapai 0,075%. Ini dikarenakan saat kadar alkohol dalam darah berkisar jumlah tersebut, kecenderungan otak untuk kebanyakan mikir atau overthinking sewaktu mengerjakan sesuatu bisa diredam. Jumlah kadar alkohol tersebut sedikit dibawah batas hukum 0,08% kadar alkohol dalam darah di kebanyakan negara.

Dengan berdasarkan teori tersebut muncullah sebuah produk minuman bir yang dibuat oleh Rocket Brewing dari Denmark. Brewery tersebut bekerja sama dengan agensi marketing C+B Copenhagen memberikan nama yang mampu membuat siapapun tergugah. Namanya, The Problem Solver.

The Problem Solver adalah IPA berkadar alkohol 7,1%. The Problem Solver menjanjikan sebuah minuman yang memiliki “kepahitan halus dan finishing menyegarkan”. Untuk memastikan kamu bisa mendapatkan kadar alkohol yang pas, kemasan botol The Problem Solver dilengkapi dengan pengukur. Kalkulasi kadar alkohol yang tepat bisa kamu hitung sendiri berdasarkan berat tubuh yang tertera di pengukurnya. Minum bir dengan jumlah yang tepat pastinya bakalan mempertajam kreatifitas otakmu dalam berpikir sementara minum berlebihan justru akan mendapatkan hal yang sebaliknya.

Antara bisa menulis The Old Man and The Sea seperti Ernest Hemingway atau terbangun besok paginya dan mengalami sakit kepala akut; your choice, yazz?

Untuk informasi lebih lanjut mengenai produknya, bisa kamu cek di sini.

LR