Hops adalah bahan utama pembuat bir dan biasanya bunga hops hanya mekar sekali setahun. Di greenhouse milik profesor holtikultura di Colorado State University, tanaman tersebut bisa panen lima kali setahun, lho.

Bagaimana bisa?

Bill Bauerle, professor sekaligus ahli hoponics, ilmu tentang menumbuhkan hops hidroponik, menanam hops yang disinari lampu LED. Warna-warni lampu LED ini akan memicu pertumbuhan hops lebih cepat.

Setiap warna hemat energi ini punya pengaruh yang berbeda terhadap tumbuhan. Lampu warna merah paling efektif untuk memicu fotosintesis. Sedangkan lampu warna biru memicu stomata untuk menangkap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen serta air, yang bisa mendorong kesehatan tumbuhan.

Dengan sistem hidroponik, akar tumbuh dalam air sehingga tumbuhan menerima air dan penyubur lebih banyak dibandingkan ditanam di tanah outdoor. Hasilnya disebut dengan wet hop. Wet hops atau hops basah yang segar dan akan mengeluarkan rasa yang lebih intens. Jenis hops ini harus segera dibrew sehari atau dua hari setelah dipetik dari cabangnya. Kalau tidak, komponen kimianya bisa berkurang dengan cepat. Maka dari itu kebanyakan dari brewery lebih suka memakai hops kering yang bisa dimasak dengan waktu yang lebih santai.

Nah, setelah setiap panen, Bauerle akan memetik bunga hops dan membawanya ke craft brewery untuk diolah menjadi batch kecil Indian pale, extra pale, atau golden ale. Tentunya, craft brewery  terbantu dengan adanya hops darinya karena bunga hops tetap bisa tumbuh tanpa mengenal musim. Soalnya hops yang ditanam outdoor lebih besar resiko gagal panennya karena tanaman bisa rusak terkena angin dan badai di Colorado.

Kira-kira bakal ada craft brewery di Indonesia yang mau coba pakai cara ini nggak ya?

AM

Via Mashable