Minum bir, menurut mitos, merupakan jalan bagi manusia untuk mendapatkan beer belly. Makanya banyak prasangka timbul ketika teman-teman yang kebetulan menyukai bir tetiba memiliki perut yang agak mencuat. Namun menurut sebuah penelitian, minuman bir justru nggak membuat perut membuncit dan juga nggak bikin gemuk seperti kebanyakan pikiran orang. Bukan sekali kami pernah membahas ini. Kamu bisa melihatnya di sini.

Bir dikatakan memiliki kalori yang lebih rendah daripada minuman beralkohol yang lain. Selain itu bir juga mengandung jumlah gula yang lebih sedikit. Ini ditambah dengan kenyataan bahwa kadar lemak yang terkandung dalam bir adalah nol persen. Jika dikonsumsi dengan jumlah yang pas, bir dapat memberikan lebih banyak manfaat ketimbang rumor yang beredar di sana-sini. Misalnya saja bir membuat peminumnya terhindar dari resiko penyakit jantung.

Inilah hasil dari penelitian yang telah dikampanyekan oleh There’s a Beer For That oleh British Beer Alliance. Segala mitos mengenai konten nutrisi yang terkandung dalam bir dikupas habis. Seperti misalnya ternyata kandungan kalori dalam setengah pint berjumlah lebih sedikit dari segelas wine cantik. Juga kandungan gula yang ada dalam segelas bir ternyata nggak sebanyak jumlah yang terkandung dalam sekaleng coca-cola. Semuanya bisa kamu lihat di sini :

Setengah gelas bir memiliki kalori lebih rendah daripada segelas wine.

Bir sebenarnya tidak membuatmu gemuk tapi cemilan yang kamu makan bersama dengan bir memiliki kalori yang lebih besar. Enak sih makan pizza dengan bir, tapi kalau perut melendung masih mau?

Kalori yang terkandung di dalam coklat lebih besar dibanding kalori yang terdapat dalam bir. Bir vs Coklat? Pasti bir dong yang menang!

Ternyata segelas bir memiliki kadar gula lebih sedikit dari Coca-cola. Nah, masih berpikir Coca-Cola lebih sehat ketimbang bir?

Yaz, bir, yaz! Ternyata memang bukan bir yang bikin perut buncit. We’ve told ya hundred times!

LR

Sumber : dailymail