Sebentar lagi, para penikmat bir bisa meneguk bir yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan aman untuk perut – thanks to tim riset National University of Singapore (NUS) yang menciptakan bir probiotik. Bir asam ini mengandung spesies probiotik Lactobacillus paracasei L26, yang pertama kali terisolasi dari usus manusia dan memiliki kemampuan menetralisir toksin maupun virus dan meregulasi sistem imun.

Ide membuat bir probiotik ini berasal dari Chan Mei Zhi Alcine, mahasiswi semester 4 dari Program Teknologi Pangan dibawah Fakultas Sains NUS, yang setiap hari mengkonsumsi makanan berprobiotik

“Keuntungan mengkonsumsi probiotik memang sudah terkenal. Bakteria baik ini banyak muncul di makanan yang sudah difermentasi, tapi di pasaran belum ada bir yang mengandung probiotik. Mengembangkan bir probiotik memiliki tantangan tersendiri, karena bir mengandung asam hop yang mencegah perkembangan dan ketahanan hidup probiotik,” kata Chan yang akan lulus pada bulan Juli ini.

Dengan mengembangkan probiotik dan ragi kemudian memodifikasi proses brewing dan fermentasi pada umumnya, Chan berhasil membuat Lactobacillus bertahan hidup dalam bir. “Spesies ini akan memanfaatkan gula yang terdapat pada wort untuk memproduksi asam laktat dan hasilnya adalah bir dengan rasa tart dan intens. Bir yang dibrew sekitar satu bulan ini akan mengandung 3.5% ABV,” jelasnya.

Saat ini, tim riset NUS tengah mengajukan hak paten untuk menjaga resep bir asam probiotik. Mereka berharap, kedepannya mereka bisa berkolaborasi dengan brewery untuk bisa mengenalkan bir probiotik ke pasar yang lebih luas.

AM
Via Science Magazine