Rusia Pernah Menganggap Bir Sebagai Soft Drink, Believe It or Not
By • Thursday, 1 December 2016
Tags : / /

Jangan heran kalau banyak orang Rusia yang menganggap bir sebagai soft drink – minuman menyegarkan yang bisa diteguk setelah pulang kantor, saat piknik, atau sebelum berenang. Bir dari berbagai merk mudah ditemukan, seperti di kios jalanan, stasiun, dan toko 24 jam. Pemandangan orang menikmati bir juga sering ditemui di taman atau metro (kereta) di Moskow, soalnya memang semua minuman yang mengandung alkohol kurang dari 10% dianggap sebagai minuman ringan.

Mereka yang kuat minumpun biasanya meneguk bir dengan vodka. Bahkan ada pepatah yang berbunyi, “Bir tanpa vodka itu seperti menerbangkan uang” alias buang-buang uang. Meski dalam perkembangannya, lambat laun kebanyakan orang memilih minum bir saja karena lebih ‘sehat’ dibandingkan spirits.

Namun, rata-rata konsumsi alkohol masyarakat Rusia adalah 32 pint alkohol murni per tahun alias 2 kali lipat dari level kritis yang ditetapkan oleh World Health Organization. Vodka menjadi minuman alkohol yang paling populer (dan paling berbahaya) di Rusia, meski lama-kelamaan bir menyainginya.

Akhirnya pada tahun 2011, Dmitry Medvedev sebagai Presiden Rusia saat itu mengeluarkan regulasi baru: status bir adalah minuman beralkohol. Hal ini membuat menteri bisa mengontrol pemasaran minuman ber hoppy ini, termasuk melarang penjualan bir dari jam 11 malam sampai jam 8 pagi dan juga penayangan iklan bir di TV.

Dari negara yang dulunya sangat mengkonsumsi alkohol lalu membuat peraturan untuk menguranginya, sebenarnya kita bisa memetik pelajaran:
Apapun yang berlebihan itu tidak baik, termasuk minum minuman alkohol. So, know your limit and always drink responsibly.

AM
Via The Telegraph
Image via Times of Malta

Share this :