Ternyata ini Fungsi Caramel Malt Terhadap Bir!
By • Monday, 18 March 2019

Jelai, malt, dan hops merupakan bahan inti untuk meracik bir. Bahan-bahan tersebut memiliki peran tersendiri terhadap rasa bir yang dihasilkan. Semua bahan-bahan tersebut juga memiliki jenis yang beragam lho!

Bahan dari bir yang cukup krusial adalah malt. Malt biasanya digunakan untuk menambah warna, karakter, dan juga rasa manis terhadap bir. Malt merupakan bahan yang berguna untuk menyeimbangi rasa pahit dari hops.

Jenis malt cukup beragam. Contohnya Caramel malt. Malt tersebut memberikan sentuhan rasa yang berbeda. Itulah alasan kenapa jenis dan rasa bir di dunia ini sangat  beragam. Kali ini Beergembira.com akan membahas tentang malt tersebut. Yuk simak!

Sejarah Crystal Malt dan Caramel Malt

Crystal malt cukup sering dikaitkan dengan bir berjenis English ale, stout, dan porter. Pada awalnya, malt tersebut digunakan pada bir jenis mild ale dan strong ale dan Crystal malt jarang digunakan terhadap bir-bir yang memiliki cita rasa pahit. Penggunaan Crystal malt di berbagai macam jenis bir Inggris bertujuan untuk memberi warna yang gelap dan mengangkat cita rasa bir yang malty.

Meskipun hampir semua bir-bir pahit menggunakan Crystal malt dan Caramel malt, menurut sejarah penggunaan Crystal malt pernah dibatasi hingga Perang Dunia 1 berakhir. Kini kedua malt tersebut digunakan secara luas dalam bir jenis English ale dan American ale. Bukan hanya kedua jenis bir tersebut saja, kini Crystal malt dan Caramel malt juga digunakan pada bermacam jenis bir lainnya di seluruh dunia.

Bagaimana Caramel Malt Tercipta?

Caramel malt terbuat karena kandungan nitrogen yang tinggi dalam jelai terlepas saat direndam di dalam air dan mulai berkecambah. Caramel malt biasanya didiamkan dalam keadaan basah dan dipanaskan dalam suhu sekitar 66°-77° C selama beberapa jam dalam tingkat kelembapan yang tinggi.

Cara tersebut efektif mengubah gula yang masih berada dalam jelai. Langkah selanjutnya, Caramel malt dipanggang dalam suhu tinggi yaitu sekitar 121° C hingga warnanya berubah sesuai dengan yang diinginkan oleh brewer. Pemanggangan juga bisa menghilangkan sisa kelembapan.

Dengan menggunakan metode yang bervariasi, tentunya jenis malt yang dihasilkan juga beragam. Mulai dari malt yang berwarna paling terang yaitu Carapils malt hingga yang berwarna paling gelap yaitu Caramel 120, Carafa malt, Cararoma malt, dan bahkan Special B.

Menggunakan Caramel Malt dalam Bir

Sebagai pengingat, Caramel malt dan Crystal malt tidak memiliki kemampuan diastatik. Jadi, mereka hanya digunakan sebagai bahan tambahan dan tidak bisa digunakan sebagai base malt. Selain itu, gula yang dikandung malt juga bisa berubah menjadi karamel saat proses pemanggangan dan menjadi tidak bisa difermentasi. Itulah kenapa Caramel malt bisa memberikan rasa manis pada bir. Biasanya malt yang dipanggang dalam suhu yang tinggi akan memiliki rasa karamel yang kuat.

Hindari penggunaan Caramel Malt Secara Berlebihan Pada Bir

Caramel malt harus digunakan seperlunya guna membentuk rasa dan isi bir. Dengan menggunakan malt secukupnya, bir akan memiliki warna yang cantik. Intinya, Caramel malt hanya digunakan dalam jumlah yang kecil.

Caramel malt jarang digunakan melebihi 10% dari takaran gandum. Untuk hasil yang terbaik disarankan hanya menggunakan Caramel malt sebanyak 5%. Jika warnanya sudah mendekati 100 SRM, zat di dalam malt akan bertambah dan bir akan menampilkan warna seperti terbakar. Hal tersebut sering kali merusak keseimbangan rasa bir karena penambahan yang tidak sesuai. Kunci menjadi brewer yang handal adalah menggunakan bahan-bahan dengan #TahuBatasnya.

Selain malt, hops juga berperan terhadap karakter rasa bir lho! Ternyata semua bahan yang digunakan untuk membuat bir sama pentingnya ya! Btw jenis malt apa saja yang kamu tahu? Silahkan tulis di kolom komentar ya!

RY

Via: Beersmith

Share this :